CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Kasus paling sedikit, ini cara negara Afrika perangi virus corona


Selasa, 17 Maret 2020 / 06:33 WIB
Kasus paling sedikit, ini cara negara Afrika perangi virus corona
ILUSTRASI. Paamedis mengenakan masker di tempat tinggal warga Kenya yang pertama kali terinfeksi virus corona di Rongai dekat Nairobi, Kenya.


Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - LAGOS. Afrika sejauh ini mencatat kasus virus corona yang relatif sedikit dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Namun pemerintah di seluruh benua Afrika tidak mau mengambil risiko dan mereka berlomba menghentikan penyebaran virus corona dengan menutup jalur masuknya orang asing.

Sudan, misalnya, telah menutup semua pelabuhan laut, penyeberangan darat dan bandara. Juru bicara Dewan Pemerintahan Transisi Sudan, Mohamed Al-Faki Suleiman, mengatakan Dewan telah menyatakan keadaan darurat medis dan membentuk komite yang akan mencegah penyebaran virus corona ke negara itu.

CNN melaporkan, Komite tersebut akan menerima warga yang terdampar di perlintasan darat dan menyiapkan tempat bagi mereka untuk pergi ke karantina di negara itu. Sudan sejauh ini mencatat satu kasus virus corona, menurut data Pusat Pengendalian Penyakit Afrika.

Baca Juga: Pesan WHO ke semua negara: Tes, tes dan tes! Ini cara terbaik cegah pandemi corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (16/3), kasus corona di 27 negara Afrika hanya sebanyak 347 kasus.

Separuhnya berada di Mesir, Aljazair, Afrika Selatan dan Maroko. Tujuh orang tewas akibat corona di Afrika, empat iantaranya di Aljazair, dua di Mesir dan satu di Maroko.

Banyak negara Afrika menutup bandara dan perbatasan darat mereka untuk mencegah orang-orang dari negara-negara yang memiliki jumlah kasus virus corona tinggi.

Ratusan penerbangan internasional telah dibatalkan, sekolah ditutup dan pelancong dari negara yang terkena virus corona telah dibatasi atau, dalam beberapa kasus, dilarang mengunjungi beberapa negara di Afrika.

Mesir, dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di Afrika, mengumumkan penangguhan penerbangan dari semua bandara mulai Kamis untuk menghentikan penyebaran virus, Ahram Online melaporkan.

Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di Mesir mencapai 126 kasus, menurut data WHO. Sekolah dan universitas telah ditutup di negara itu setidaknya selama dua minggu, lapor media pemerintah.

Beberapa negara seperti Djibouti belum mencatat satu kasus, tetapi telah menangguhkan semua penerbangan internasional ke negara itu, Kedutaan Besar AS di Djibouti mengatakan dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penangguhan tersebut.

Ada dukungan luas di benua itu bagi pemerintah untuk memberlakukan larangan bepergian. Seorang pengguna Twitter mencatat bahwa negara-negara Barat akan bertindak cepat untuk menjatuhkan sanksi perjalanan kepada para pelancong jika wabah tersebut berasal dari Afrika.

"Saya berharap negara-negara Afrika menutup perbatasan mereka dengan semua negara yang terkena dampak besar ini karena kita semua tahu barat akan melarang perjalanan jika virus corona dimulai di Afrika," kata mereka.

Larangan dan larangan perjalanan bertentangan dengan saran WHO, yang telah mendesak negara-negara untuk tidak menerapkan larangan perjalanan buta yang akan berdampak pada perdagangan dan perjalanan.

Baca Juga: WHO: Uji semua kasus corona, negara tak dapat perangi corona dengan mata tertutup



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×