kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus virus corona baru mulai turun, Italia segera longgarkan kebijakan lockdown


Selasa, 21 April 2020 / 14:28 WIB
Kasus virus corona baru mulai turun, Italia segera longgarkan kebijakan lockdown
ILUSTRASI. Italian Prime Minister Giuseppe Conte


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - ROMA. Italia akan mengumumkan rencana pelonggaran lockdown secara bertahap mulai 4 Mei mendatang. Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, Selasa (21/4).

Lockdown yang dilakukan Italia di seluruh wilayahnya sejak 9 Maret lalu telah menutup sebagian besar bisnis di Italia dan mencegah warganya untuk meninggalkan rumah kecuali untuk kebutuhan penting. 

Alhasil, negara dengan ekonomi ketiga terbesar di zona Eropa ini mendapat tekanan besar.

"Saya berharap bisa mengatakan, mari kita buka kembali semuanya segera, tetapi keputusan ini tidak bertanggung jawab. Dan ini akan membuat kurva penularan virus corona kembali naik dengan cara yang tak terkendali dan akan membatalkan semua yang telah kami lakukan sejauh ini," kata Conte dalam postingan Facebook.

Baca Juga: WHO: Kebijakan pencabutan penguncian dari virus corona harus dilakukan bertahap

"Karena itu, kami akan bertindak atas dasar rencana nasional yakni dengan memperhitungkan teritorial," lanjut dia.

Setelah pemerintah menutup bisnis yang tidak dianggap penting untuk rantai pasokan pada 22 Maret, panggilan baru-baru ini telah tumbuh dari sektor industri untuk membuka kembali beberapa kegiatan untuk mencegah bencana ekonomi.

Departemen Keuangan Italia memprediksi, ekonomi Italia kontraksi sekitar 8% tahun ini, dua sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan kepada Reuters pada hari Senin, menggarisbawahi dampak negatif dari pembatasan nasional.



TERBARU

[X]
×