kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus virus corona harian di Korea bertambah 26, kasus impor masih mendominasi


Senin, 20 Juli 2020 / 11:25 WIB
Kasus virus corona harian di Korea bertambah 26, kasus impor masih mendominasi
ILUSTRASI. kasus corona di Korea Selatan turun drastis


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus virus corona harian yang dilaporkan Korea Selatan terus turun. Senin (20/7), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan ada 26 kasus baru dan membuat total kasus Covid-19 di Korea Selatan capai 13.771.

Dengan jumlah tersebut, ini adalah kali pertama kasus virus corona harian di Negeri Ginseng turun di bawah 30 dalam lebih dari tiga minggu terakhir. Hal ini juga menunjukkan tanda potensi perlambatan infeksi virus corona.

Namun, KCDC tetap mewaspadai kasus impor yang masih meningkat dengan tambahan dua digit angka. Sementara itu, jumlah kasus yang ditransmisikan secara lokal pun hanya satu digit untuk pertama kalinya dalam dua bulan setelah tambahan 9 kasus di 19 Mei lalu.

Baca Juga: Ekspor Jepang bulan Juni anjlok 26,2%, pengiriman mobil dan suku cadang masih minim

Dari 26 kasus baru yang dilaporkan, ada 22 kasus impor. Peningkatan tajam pada kasus impor sebagian besar disebabkan oleh pekerja yang kembali dari Irak dan serangkaian infeksi kluster pada kapal berbendera Rusia yang berlabuh di kota Busan.

Negara itu telah berjuang untuk mengekang infeksi semacam itu yang terdeteksi di titik pemeriksaan perbatasan dan meminta kedatangan dari enam negara berisiko tinggi untuk menyerahkan bukti hasil tes virus negatif.

Akumulasi jumlah kasus impor mencapai 2.067, dengan negara-negara Asia, tidak termasuk China, mengambil 39% dari total tersebut. Kedatangan dari Amerika Serikat (AS) menyumbang 34% dan mereka yang berasal dari Tiongkok bertanggung jawab atas 1% dari kasus impor di Korea Selatan. 

Sementara itu, untuk kasus yang ditularkan secara lokal, dua berasal dari Seoul. Sebuah gedung perkantoran di barat daya Gwanak melaporkan 13 kasus baru pada hari Minggu, meningkatkan jumlah kasus yang terkait menjadi 32.

Gwangju, yang terletak sekitar 330 kilometer (km) Seoul, menambahkan satu kasus lagi hari Senin.

Otoritas kesehatan mengatakan, selama dua minggu terakhir, kasus virus dengan rute infeksi yang tidak diketahui turun menjadi 7% dari total sekitar 10%. 

"Karena pandemi global Covid-19 tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan, kami lebih fokus pada kasus-kasus impor," kata Wakil Menteri Kesehatan Kim Ganglip dalam konferensi singkat.

"Namun, karena sebagian besar kasus impor terdeteksi di pos-pos pemeriksaan, ada sedikit kemungkinan kasus-kasus semacam itu mengarah pada infeksi lokal," tambah Kim. Namun demikian, pandemi Covid-19 akan bertahan sampai tersedia pengobatan atau vaksin yang efektif, dan Korea Selatan sekarang sedang mempersiapkan pertempuran panjang dengan virus corona.

Baca Juga: Pandemi memburuk, kapasitas kamar jenazah di Amerika terisi penuh

Korea Selatan, yang tidak memberlakukan kuncian penuh (lockdown) sejak mendeteksi kasus Covid-19 pertamanya pada bulan Januari. Setelah berjuang, pemerintah pun mencabut sebagian besar aturan sosialnya pada awal Mei ketika melaporkan kasus harian hanya bertambah satu digit.

Negara itu kemudian memutuskan untuk memperketat lagi aturan jarak sosial di Seoul dan daerah sekitarnya pada bulan Juni karena meningkatnya infeksi dari pusat kehidupan malam, gereja, dan pusat logistik.

Dengan jumlah transmisi lokal harian yang baru-baru ini berkisar sekitar 20 atau lebih rendah, Korea Selatan memulai kembali operasi beberapa museum dan perpustakaan di wilayah Seoul yang lebih besar hari ini. 

Namun, otoritas kesehatan masih waspada atas penyebaran virus di tempat liburan selama musim panas, menunjukkan bahwa musim akan berfungsi sebagai titik kritis untuk perjuangan anti-virus bangsa.

Jumlah korban tewas di negara itu mencapai 296, dengan satu tambahan kematian yang disebabkan oleh virus corona. Tingkat kematian mencapai 2,15% di Negeri Ginseng.



TERBARU

[X]
×