kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kebakaran Mobil Listrik Picu Kecemasan, Korea Selatan Gelar Pertemuan Darurat


Jumat, 09 Agustus 2024 / 10:14 WIB
Kebakaran Mobil Listrik Picu Kecemasan, Korea Selatan Gelar Pertemuan Darurat
ILUSTRASI. Korsel mengadakan pertemuan darurat minggu depan untuk membahas kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik (EV).


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Kamis (8/8/2024), Kementerian Lingkungan Korea Selatan mengatakan pihaknya berencana untuk mengadakan pertemuan darurat minggu depan untuk membahas kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik (EV).

Mengutip Reuters, melalui pertemuan itu, Kementerian Lingkungan akan menyusun langkah-langkah untuk mencegah insiden tersebut.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa kementerian pertanahan dan industri akan bergabung dalam pertemuan hari Senin. 

Sejumlah badan-badan negara lainnya juga akan ikut bergabung. Salah satunya adalah Badan Pemadam Kebakaran Nasional. 

Selain itu, pemerintah berencana untuk segera mengumumkan langkah-langkah komprehensif terkait kebakaran kendaraan listrik.

Langkah tersebut dilakukan setelah para analis memperingatkan bahwa pihak berwenang dan industri kendaraan listrik perlu menemukan cara untuk meredakan kekhawatiran publik tentang keselamatan di sektor yang telah mengalami perlambatan penjualan.

Kantor berita Yonhap mengatakan bahwa pemerintah akan mengumumkan langkah-langkah baru tersebut awal bulan depan.

Baca Juga: Lebih Irit Dari Avanza, Ini Harga Mobil Listrik Seven Seater BYD M6 Agustus 2024

Secara terpisah, surat kabar Chosun Ilbo mengutip seorang pejabat kementerian transportasi yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Korea Selatan berencana untuk mengharuskan produsen kendaraan listrik untuk mengungkapkan merek baterai di mobil.

Menurut surat kabar tersebut, produsen mobil di Korea Selatan saat ini perlu memberikan informasi tertentu tentang kendaraan, seperti efisiensi bahan bakar. Tetapi hanya rincian terbatas tentang baterai dan tidak harus menyebutkan nama produsennya.

Kementerian transportasi menolak memberikan komentar langsung tentang laporan tersebut.

Pekan lalu, sedan listrik Mercedes-Benz dengan baterai yang dibuat oleh perusahaan Tiongkok Farasis Energy terbakar di garasi bawah tanah sebuah apartemen di kota Incheon, Korea Selatan.

Yonhap melaporkan, kebakaran itu membutuhkan waktu lebih dari delapan jam untuk dipadamkan dan merusak sekitar 140 mobil dan 23 orang dirawat di rumah sakit karena menghirup asap.

Baca Juga: Insentif Mobil Hybrid Dicabut, Tantangan Besar Bagi Astra International (ASII)

Mercedes-Benz Korea mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menanggapi insiden itu dengan sangat serius dan berencana untuk bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menentukan penyebabnya.

Farasis tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Markas Besar Kebakaran & Bencana Metropolitan Seoul dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Februari mengatakan 1.399 kebakaran terjadi di tempat parkir bawah tanah di Korea Selatan antara tahun 2013 dan 2022 dengan 43,7% disebabkan oleh kendaraan. 

Dikatakan bahwa sumber listrik menyumbang 53% kebakaran mobil di garasi bawah tanah.

"Serangkaian kebakaran kendaraan listrik yang terjadi di tempat parkir bawah tanah telah dikaitkan dengan meningkatnya ketidakpercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik, yang dapat memperpanjang penurunan permintaan kendaraan listrik saat ini," kata Esther Yim, seorang analis di Samsung Securities, yang menyerukan industri untuk mengambil tindakan guna meyakinkan konsumen.

Baca Juga: Ini Respons Toyota Soal Insentif Mobil Hybrid yang Urung Berlaku

Bulan lalu, Hyundai Motor mengatakan akan memperluas jajaran kendaraan hibrida karena permintaan kendaraan listrik menurun secara global.

Sementara itu, produsen baterai LG Energy Solution, yang pelanggannya termasuk Tesla, General Motors, dan Hyundai Motor, memangkas target penjualan tahunannya karena permintaan kendaraan listrik global yang melambat.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×