kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kecaman para CEO top dunia untuk Trump soal Paris


Jumat, 02 Juni 2017 / 15:50 WIB
Kecaman para CEO top dunia untuk Trump soal Paris


Sumber: money.cnn | Editor: Mesti Sinaga

Puluhan eksekutif puncak perusahaan kelas dunia mendesak Trump agar tidak menarik AS keluar dari kesepakatan iklim Paris. Dan, setelah Presiden Trump mengumumkan AS keluar dari perjanjian Paris, para CEO tersebut menyatakan ketidaksenangan mereka.

"Kecewa dengan keputusan hari ini mengenai Perjanjian Paris," ujar Jeff Immelt, CEO General Electric, melalui Twitter, Kamis (1/6/2017). "Perubahan iklim itu nyata," cuitnya, "Kini industri harus memimpin dan tidak bergantung pada pemerintah."



Reaksi keras juga datang dari Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX. Melalui akun Twitter-nya, Musk mengumumkan dia akan keluar dari dewan penasihat bisnis presiden karena keputusan Trump tersebut.

"Saya keluar dari pewan presiden. Perubahan iklim itu nyata, keluar dari perjanjian iklim Paris itu tidak baik untuk Amerika atau dunia," cuit Musk.



Musk bukan satu-satunya penasihat Trump yang akan mengundurkan diri setelah keputusan Trump tersebut.

CEO Disney Bob Iger juga mengatakan dia akan mengundurkan diri dari Forum Kebijakan Strategis Trump. Ini merupakan forum para pemimpin bisnis yang memberikan masukan bagi presiden.

"Melindungi planet dan mendorong pertumbuhan ekonomi sangat penting bagi masa depan kita, dan ini tidak saling eksklusif," kata Iger dalam sebuah pernyataan. "Saya sangat tidak setuju dengan keputusan menarik diri dari Persetujuan Paris."

Langkah Trump keluar dari Perjanjian Paris bahkan mendorong CEO Goldman Sachs Lloyd Blankfein memposting tweet pertamanya.



"Keputusan hari ini adalah kemunduran bagi lingkungan dan posisi kepemimpinan AS di dunia. #ParisAgreement," cuit Blankfein.

Pemerintahan Trump memiliki sejumlah kedekatan dengan bank yang dipimpin Blankfein. Gary Cohn meninggalkan Goldman untuk menjadi penasihat ekonomi Gedung Putih. Sementara Menteri Keuangan Steven Mnuchin pernah bekerja di perusahaan tersebut selama 17 tahun.

Menjelang pengumuman hari Kamis lalu, beberapa eksekutif menggunakan posisi mereka untuk mencoba menekan Trump. Musk mengatakan, dia menasihati Presiden untuk tetap menangani Paris melalui pejabat Gedung Putih dan dewan bisnis.

CEO Apple Tim Cook mengatakan, dia berbicara dengan Trump pada hari Selasa lalu sebagai upaya meyakinkan Presiden agar AS tetap dalam kesepakatan iklim, namun ternyata, "itu tidak cukup".

Dalam sebuah memo untuk karyawannya Kamis sore, Cook mengatakan, "Perkembangan hari ini tidak akan berdampak pada upaya Apple untuk melindungi lingkungan."


Marc Benioff, Chief Executive Salesforc, juga menyuarakan kekecewaannya. "Sangat kecewa dengan keputusan Presiden menarik diri dari Persetujuan Paris. Kami akan menggandakan usaha untuk memerangi perubahan iklim," katanya.

Presiden Microsoft Brad Smith menggemakan sentimen tersebut. "Kami kecewa dengan keputusan keluar dari Perjanjian Paris. Microsoft tetap berkomitmen melakukan bagian kami untuk mencapai tujuannya," katanya.

CEO Google Sundar Pichai juga menyatakan hal senada. "Kecewa dengan keputusan hari ini. Google akan terus bekerja keras untuk masa depan yang lebih bersih dan lebih sejahtera bagi semua," katanya.

Sementara itu, CEO Facebook Mark Zuckerberg juga menyatakan rasa kecewanyadi Facebook. "Penarikan dari kesepakatan iklim Paris buruk bagi lingkungan, buruk bagi ekonomi, dan ini membuat masa depan anak-anak kita berisiko," kata Zuckerberg.

Dalam beberapa bulan terakhir, ratusan perusahaan telah melobi pemerintahan Trump agar tetap dalam kesepakatan Perjanjian Paris.

Apple, Starbucks, Gap, Nike, Adidas, L'Oreal dan Monsanto, semuanya menyuarakan dukungan mereka untuk kesepakatan Paris.

Bahkan perusahaan minyak seperti ExxonMobil dan Chevron pun memberikan dukungan mereka.

CEO Exxon Darren Woods mengirimkan sebuah surat pribadi untuk Trump awal bulan ini yang meminta Trump tetap dalam perjanjian tersebut, dengan mengatakan hal itu akan memastikan AS "memiliki posisi yang baik untuk bersaing."


 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×