kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kecemasan meningkat, kasus kematian virus corona di China bertambah jadi 9 orang


Rabu, 22 Januari 2020 / 14:46 WIB
Kecemasan meningkat, kasus kematian virus corona di China bertambah jadi 9 orang
ILUSTRASI. Warga China membentengi diri dengan masker saat beraktivitas di luar ruangan. REUTERS/Jason Lee


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Korban jiwa dari virus korona baru mirip flu Sars di China naik menjadi sembilan orang pada hari Rabu (22/1/2020), dengan 440 kasus yang dikonfirmasi. Hal itu diungkapkan langsung oleh pejabat kesehatan China.

Melansir Reuters, sekitar 2.197 orang yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi sudah diisolasi. Sejauh ini, baru 765 yang tidak lagi di bawah pengawasan. Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional Li Bin mengatakan kepada wartawan, sudah ada bukti bahwa virus itu menyebar melalui "transmisi pernapasan".

"Baru-baru ini telah terjadi perubahan besar dalam jumlah kasus, yang terkait dengan pendalaman pemahaman kita tentang penyakit ini, meningkatkan metode diagnostik dan mengoptimalkan distribusi kit diagnostik," kata Li kepada Reuters.

Baca Juga: Khawatir penyebaran virus corona, Korea Utara larang turis asing masuk

Saat China berjanji untuk memperketat tindakan pencegahan di rumah sakit, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu untuk menentukan apakah wabah virus corona baru merupakan keadaan darurat kesehatan global.

Virus itu, yang berasal di pusat kota Wuhan di Hubei pada akhir tahun lalu, telah menyebar ke kota-kota China termasuk Beijing, Shanghai dan Macau, serta Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Jepang dan Taiwan.

Pemerintah China telah memberikan informasi harian tentang jumlah kasus dalam upaya untuk mencegah kepanikan publik, ketika jutaan orang bersiap untuk melakukan perjalanan di dalam negeri dan luar negeri untuk perayaan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada minggu ini.

Baca Juga: Ini temuan mengejutkan ilmuan soal virus corona, disinyalir karena kelelawar

"Saat ini, selama Tahun Baru Imlek, peningkatan mobilitas masyarakat secara objektif telah meningkatkan risiko penyebaran epidemi dan sulitnya pencegahan dan pengendalian," kata Li memperingatkan. Dia juga mencatat bahwa mutasi virus juga dapat membawa lebih jauh risiko.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×