Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terry Gou, pendiri Foxconn, mengatakan pada hari Rabu bahwa ia menyarankan karyawan perusahaan untuk tidak mengunjungi China selama liburan Tahun Baru Imlek mendatang, di tengah kekhawatiran tentang virus.
Kekhawatiran akan pandemi yang mirip dengan wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) yang dimulai di Tiongkok dan menewaskan hampir 800 orang pada 2002-2003 telah mengguncang pasar global, di mana saham maskapai penerbangan dan barang-barang mewah terpukul sangat keras. Tak hanya itu, yuan Tiongkok juga langsung keok.
Baca Juga: Singapura memperluas screening virus corona ke semua penerbangan dari China
Pada hari Selasa kemarin, angka kematian baru mencapai enam orang dengan sekitar 300 kasus yang dikonfirmasi positif.
Beberapa operator travel asing mengatakan, Korea Utara akan melarang turis asing mulai hari ini sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus.
Sebagian besar turis ke Korea Utara berasal dari China, pendukung utama ekonomi Pyongyang. Korea Utara diperkirakan menghasilkan jutaan dolar dari aliran wisatawan Tiongkok yang stabil. Pariwisata adalah salah satu cara utama terakhir agar Korea Utara dapat memperoleh uang tunai secara legal akibat sanksi internasional.
Baca Juga: Thailand karantina empat pasien virus corona
Dampak virus
Sementara itu, kantor berita Jepang Kyodo, pada Rabu memberitakan, pertandingan tinju yang memenuhi syarat untuk wilayah Asia dan Oseania untuk Olimpiade 2020 di Tokyo yang dijadwalkan berlangsung di Wuhan pada Februari telah dibatalkan karena kekhawatiran akan penyebaran virus itu.