kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Kecurigaan Taiwan: Pergerakan Militer China di Sekitar Taiwan Sangat Tidak Normal


Sabtu, 23 September 2023 / 10:18 WIB
Kecurigaan Taiwan: Pergerakan Militer China di Sekitar Taiwan Sangat Tidak Normal
ILUSTRASI. Taiwan pada hari Jumat (22/9/2023) mengatakan, pergerakan militer China baru-baru ini di sekitar pulau itu "tidak normal". REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Menteri Pertahanan Taiwan pada hari Jumat (22/9/2023) mengatakan, pergerakan militer China baru-baru ini di sekitar pulau itu "tidak normal". Aktivitas tersebut ditandai dengan latihan amfibi selain latihan rutin yang dilakukan di sekitar wilayah yang menghadap pulau itu.

Reuters memberitakan, Taiwan telah melaporkan peningkatan aktivitas tersebut selama seminggu terakhir, di mana puluhan pesawat tempur, drone, pembom, dan pesawat lainnya, serta kapal perang, beroperasi di dekat wilayahnya.

China, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan banyak latihan serupa di sekitar pulau tersebut, dalam upaya untuk menegaskan klaim kedaulatannya dan menekan Taipei.

“Analisis awal kami adalah mereka melakukan latihan gabungan pada bulan September, termasuk latihan darat, laut, udara dan amfibi,” kata Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng kepada wartawan di parlemen.

“Situasi musuh saat ini sangat tidak normal”, tambahnya.

Baca Juga: Taiwan Desak China Hentikan Aktivitas Militer yang Destruktif

Pernyataan tersebut muncul dari kementerian pertahanan pada hari Kamis bahwa pihaknya mengawasi aktivitas China di dekat Teluk Dacheng di provinsi selatan Fujian, yang menghadap Taiwan.

Ini adalah area di mana sumber keamanan Taiwan mengatakan China melakukan latihan pendaratan.

China sendiri belum mengatakan apa pun tentang latihan di sekitar Taiwan, dan kementerian pertahanannya tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Chiu mengatakan bahwa merilis informasi tentang Teluk Dacheng sejalan dengan prinsip kementeriannya untuk selalu memberikan informasi kepada masyarakat.

Tiongkok melakukan latihan pendaratan di Teluk Dacheng pada September tahun lalu dan tahun sebelumnya, kata Chieh Chung, peneliti militer di lembaga pemikir Yayasan Kebijakan Nasional Taiwan.

Baca Juga: Misterius, Menteri Pertahanan China Sudah Menghilang 2 Minggu

Latihan tersebut menampilkan kapal-kapal sipil dengan peralatan yang melakukan latihan "bongkar muat tanpa dok", untuk menyimulasikan situasi di mana mereka mungkin perlu mendarat setelah fasilitas pelabuhan tidak berfungsi atau hancur, kata Chieh.

Namun, Tiongkok akan kesulitan melakukan invasi amfibi secara frontal ke pulau tersebut, mengingat kesulitan geografis, kata seorang pejabat senior pertahanan AS kepada Kongres pada hari Selasa.

Pekan lalu China juga mengirimkan lebih dari 100 kapal militer untuk latihan regional di wilayah seperti perairan strategis di Laut China Selatan dan lepas pantai timur laut Taiwan, kata seorang pejabat keamanan regional kepada Reuters yang tidak ingin disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media. 

Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, China biasanya melakukan latihan skala besar dari Juli hingga September.

Sebelumnya pada hari Jumat, kementerian mengatakan telah mendeteksi 24 pesawat militer Tiongkok memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan selama 24 jam sebelumnya, dengan setidaknya 17 pesawat melintasi garis tengah Selat Taiwan, menurut peta yang diterbitkannya.

Garis tengah dulunya berfungsi sebagai pembatas tidak resmi antara kedua belah pihak hingga angkatan udara China mulai melintasinya secara rutin tahun lalu.

Sumber keamanan kedua mengatakan kepada Reuters, bahwa China kemungkinan besar berupaya melemahkan kekuatan militer Taiwan yang jauh lebih kecil, terutama dengan penerbangan yang lebih panjang di sepanjang garis tengah dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga: Jenderal Li Shangfu Menghilang, Ini Dugaan Kasus yang Membelitnya

“China berusaha untuk menormalisasi aktivitas ini dan menyudutkan Taiwan,” kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa hal ini berisiko salah perhitungan jika kapal atau pesawat Tiongkok terlalu dekat dan Taiwan melepaskan tembakan.

Taiwan sering mengatakan bahwa mereka akan tetap tenang dan tidak akan memperburuk situasi, namun tidak akan membiarkan “provokasi berulang” dari Tiongkok, yang pasukannya sejauh ini belum memasuki wilayah laut atau udara Taiwan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×