Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, Tiongkok akan kesulitan melakukan invasi amfibi secara frontal ke pulau tersebut, mengingat kesulitan geografis, kata seorang pejabat senior pertahanan AS kepada Kongres pada hari Selasa.
Pekan lalu China juga mengirimkan lebih dari 100 kapal militer untuk latihan regional di wilayah seperti perairan strategis di Laut China Selatan dan lepas pantai timur laut Taiwan, kata seorang pejabat keamanan regional kepada Reuters yang tidak ingin disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, China biasanya melakukan latihan skala besar dari Juli hingga September.
Sebelumnya pada hari Jumat, kementerian mengatakan telah mendeteksi 24 pesawat militer Tiongkok memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan selama 24 jam sebelumnya, dengan setidaknya 17 pesawat melintasi garis tengah Selat Taiwan, menurut peta yang diterbitkannya.
Garis tengah dulunya berfungsi sebagai pembatas tidak resmi antara kedua belah pihak hingga angkatan udara China mulai melintasinya secara rutin tahun lalu.
Sumber keamanan kedua mengatakan kepada Reuters, bahwa China kemungkinan besar berupaya melemahkan kekuatan militer Taiwan yang jauh lebih kecil, terutama dengan penerbangan yang lebih panjang di sepanjang garis tengah dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga: Jenderal Li Shangfu Menghilang, Ini Dugaan Kasus yang Membelitnya
“China berusaha untuk menormalisasi aktivitas ini dan menyudutkan Taiwan,” kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa hal ini berisiko salah perhitungan jika kapal atau pesawat Tiongkok terlalu dekat dan Taiwan melepaskan tembakan.
Taiwan sering mengatakan bahwa mereka akan tetap tenang dan tidak akan memperburuk situasi, namun tidak akan membiarkan “provokasi berulang” dari Tiongkok, yang pasukannya sejauh ini belum memasuki wilayah laut atau udara Taiwan.