kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Keluarga kaya semakin menimbun kekayaan


Minggu, 19 September 2021 / 23:10 WIB
Keluarga kaya semakin menimbun kekayaan
ILUSTRASI. Mukesh Ambani,?orang terkaya di India dan Asia.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Keluarga kaya di dunia semakin kaya di tengah pandemi Covid-19. Perubahan cara hidup dan cara kerja akibat pandemi telah mendorong harta kolektif 25 keluarga terkaya meningkat sebesar US$ 312 miliar hingga Agustus 2021 atau naik 22% dari periode yang sama tahun lalu. 

Berdasarkan Indeks Miliarder Bloomberg, 25 daftar keluarga terkaya tersebut mewakili berbagai industri dan geografi. Keluarga Walmart masih menduduki posisi paling atas.

Keluarga Walmart rajin menjual saham selama pandemi ini. Dalam tujuh bulan terakhir, mereka telah melikuidasi sagam Walmart Inc senilai US$ 6 miliar. Jumlah itu bahkan lebih dari dua kali lipat dari nilia bonus khusus yang dibayarkan perusahana jaringan ritel tersebut kepada 1,5 juta karyawannya di AS tahun lalu. 

Namun, itu hampir tidak mengurangi kepemilikan mereka. Keturunan Sam Walton masih mengendalikan 1.334.480.250 saham Walmart secara langsung dan melalui perwalian keluarga. Kekayaan mereka telah meningkat US$ 23 miliar selama setahun terakhir karena kenaikan harga saham Walmart. Kesuksesan Walmart telah membuat keluarga dari Arkansas yang kini sudah di tangan generasi ketiga itu lebih kaya dari Jeff Bezos dan Elon Musk.  Bahkan, kekayaan keluarga ini hampir US$ 100 miliar lebih tinggi dari kekayaan dinasti terkaya kedua di dunia yakni keluar Mars.

Klan Waltmart dan klan Mars termasuk diantara pemenang terbesar pada tahun lalu ketika pemerintah dan bank sentral membanjiri ekonomi dengan uang tunai, memicu ledakan e-commerce, makanan yang menenangkan, dan pengeluaran untuk hewan peliharaan.

Sementara kekayaan Fidelity Investments yang berbasis di Boston terangkat oleh lonjakan perdagangan online. Keluarga terkaya di Asia, Ambanis, juga diuntungkan dengan perubahan yang dilakukan perusahaannya menuju bisnis berbasis green dan digital. Kekayaan keluarga di belakang Hermes yang berbasis di Paris melonjak 75% menjadi US$ 112 miliar. Keluarga di balik The Lauders of Estee Lauder juga memulai debutnya di peringkat daftar keluarga terkaya.

Daftar keluarga terkaya  Indeks Miliarder Bloomberg tersebut, tidak termasuk miliarder generasi pertama dan beberapa keluarga yang memiliki anggota tersebar dan sulit dilacak asetnya seperti keluarga Rockefeller. Menurut Bob Lord, Pengacara Pajak dan Konsultan Amerika untuk Keadilan Pajak seperti dilansir Bloomberg, Minggu (19/9), lonjakan kekayaan keluarga-keluarga terkaya di dunia ini merupakan badai yang sempurna. 

Lord tidak melihat banyak kejutan dalam keuntungan yang diberikan selama tahun-tahun kebijakan yang dirancang untuk menguntungkan orang-orang terkaya di dunia. "Kebijakan pajak yang mengizinkan 0,001% untuk membayar tarif pajak penghasilan rendah memungkinkan celah besar dalam pajak warisan dan memungkinkan penurunan tarif perusahaan yang stabil," katanya.

Reaksi terhadap pelebaran ketimpangan bukanlah hal baru. Namun, jurang antara si kaya dan si miskin yang semakin dalam akibat pandemi telah memicu serangkaian upaya dari berbagai negara mulai dari China hingga AS untuk meningkatkan tarif pajak terhadap orang kaya, membidik perusahaan besar, pendapatan investasi, dan kekayaan warisan.

Di AS, Presiden Biden dan anggota Kongres Demokrat telah mengusulkan berbagai cara untuk menargetkan orang kaya, termasuk keuntungan modal yang lebih tinggi dan tarif pajak penghasilan serta aturan baru yang akan mempersulit penyerahan aset kepada ahli waris bebas pajak.

Itu sudah mendorong keluarga untuk mengambil tindakan. Keluarga Mills di Chicago menjual Medline, bisnis medis mereka, ke perusahaan ekuitas swasta dengan harga lebih dari US$ 30 miliar, sebagian untuk mendahului tingkat hukuman yang lebih tinggi serta menyediakan likuiditas bagi anggota keluarga. 

Seorang juru bicara Walmart mengatakan pelepasan Walton adalah bagian dari upaya untuk menjaga persentase kepemilikan keluarga tetap stabil di tengah pembelian kembali saham, dan tidak akan mengatakan apakah pajak adalah motivasi. Sebagian dari hasil penjualan akan disalurkan ke yayasan filantropi keluarga.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×