kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kematian tembus 30, ketakutan publik Korea Selatan atas vaksin flu meningkat


Jumat, 23 Oktober 2020 / 15:20 WIB
Kematian tembus 30, ketakutan publik Korea Selatan atas vaksin flu meningkat
ILUSTRASI. Seorang pria mendapat vaksin flu di sebuah rumahsakit di Seoul, Korea Selatan, 21 Oktober 2020.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

Pakar kesehatan setuju, orang harus mendapatkan suntikan flu sebelum musim influenza tiba di Korea Selatan. Sebab, lebih banyak kematian bisa terjadi akibat komplikasi serius yang dipicu oleh flu, seperti pneumonia.

Sekitar 3.000 kematian terkait komplikasi flu dilaporkan setiap tahun di Korea Selatan.

Pro dan kontra vaksinasi

Umumnya, musim flu tiba antara akhir November dan Desember. Mengingat vaksin flu menyebabkan antibodi berkembang di dalam tubuh sekitar dua minggu setelah vaksinasi, para ahli merekomendasikan orang untuk mendapatkan suntikan flu paling lambat pertengahan November.

Namun, para ahli berbeda pendapat mengenai, apakah orang harus mendapatkan suntikan flu "segera" pada saat ini, ketika lebih banyak kematian secara nasional dalam waktu yang relatif singkat.

Baca Juga: Jumlah warga Korsel yang meninggal bertambah usai mendapat vaksin flu

Menurut Asosiasi Medis Korea (KMA), pemerintah harus mempertimbangkan untuk menunda program vaksinasi flu selama satu minggu.

Tetapi, Masyarakat Vaksin Korea (KVS) bersikeras, vaksinasi harus jalan terus karena tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin flus dan kematian baru-baru ini.

"Kami setuju vaksinasi flu harus dilanjutkan," kata Min Yang-ki, seorang pejabat KMA, seperti dilansir Yonhap. "Kami tidak meminta pemerintah untuk sepenuhnya menghentikan vaksinasi, tetapi untuk sementara menangguhkannya selama sekitar satu minggu untuk mengetahui penyebab pastinya".

"Ini bukan pendekatan logis untuk menghentikan vaksinasi hanya karena ada kematian," ujar Kim Woo-joo, profesor pengobatan infeksi di Rumahsakit Guro Universitas Korea, seperti dikutip Yonhap.

“Mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi, seperti lansia, memiliki kemungkinan kematian yang meningkat ketika gejala flu semakin parah, sehingga mereka harus divaksinasi. Namun, kita harus membuat lingkungan yang nyaman dan aman bagi mereka untuk menerima suntikan flu,” imbuh Kim.

Selanjutnya: Ini alasan Korea Selatan tarik 615.000 vaksin flu milik Korea Vaccine



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×