kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan inovasi bubur kertas berbahan baku bambu (3)


Kamis, 26 Juli 2018 / 12:50 WIB
Kembangkan inovasi bubur kertas berbahan baku bambu (3)


Reporter: Rizki Caturini, Umi Kulsum | Editor: Tri Adi

Pintar mencari peluang pasar menjadi salah satu strategi bisnis yang membuat Lee and Man Paper Manufacturing terus berkembang. Di tengah permintaan kardus kemasan yang terus meningkat seiring ekspor China yang kian bertumbuh, Lee melakukan diversifikasi lini bisnis bubur bambu. Tanaman bambu yang berlimpah di sekitar pabriknya dimanfaatkan untuk membuat bubur kertas berbahan baku bambu yang ramah lingkungan. Dari situ bisnis Lee makin besar.

Salah satu kunci sukses keberhasilan sebuah perusahaan ialah dengan berekspansi memperluas jaringan pemasaran. Hal ini yang dilakukan oleh Wan Keung Lee atau Patrick Lee dalam mengembangkan perusahaan keluarga Lee and Man Paper Manufacturing Limited. Kelihaian pria berusia 76 tahun itu dalam mengintip peluang bisnis memang patut menjadi contoh bagi pebisnis lain.

Lee & Man Paper sempat menganalisis masa depan bisnis di China yang kemungkinan akan bergerak dari investasi produksi untuk ekspor ke ekonomi berbasis konsumen. Ini kemungkinan akan berdampak pada bisnis kardus kemasan atau containerboard produksi Lee & Man Paper karena akan lebih banyak kebutuhan kemasan untuk barang ekspor.

Sekitar 60% dari permintaan kemasan berasal dari bisnis makanan dan minuman di China yang tentunya akan berkembang lebih besar. Sementara sisanya 40% adalah kemasan untuk produk seperti elektronik, sepatu dan pakaian, yang sebagian besar di ekspor. Untuk itu Lee sangat berhati-hati dalam berinvestasi dan sangat konservatif secara fiskal.

Lee and Man Paper membiayai pertumbuhan perusahaan dengan uang sendiri. Karena itu mereka memiliki margin keuntungan tertinggi dalam bisnis containerboard. Lee tidak tidak meminjam uang kepada bank. Karena mereka tidak ingin bekerja untuk bank, melainkan mereka bekerja untuk mereka sendiri.

Setelah menganalisa potensi pasar, Lee & Man Paper memulai berekspansi masuk ke produksi tisu pada tahun 2014. Awalnya mereka hanya memiliki kapasitas produksi sedikit yakni sekitar 50.000 ton per tahun. Mereka memulai dengan dua mesin kecil dan membeli beberapa pabrik lokal kecil. Hingga bisa menambahkan jumlah mesin tisu lagi.

Pabrik tisu ini berlokasi di Chongqing, China Barat, di samping pabrik containerboard milik Lee and Man yang memiliki mesin bubur bambu yang berkualitas tinggi dengan kapasitas 200.000 ton per tahun. Dia mengklaim memiliki kualitas pulp bambu yang sangat baik dan mampu memproduksi tisu berkualitas tinggi dengan bambu. Ini merupakan bisnis yang menguntungkan, sehingga Lee serius memperluas kapasitas produksi bambu sedikit lebih banyak.

Permintaan pulp bambu cukup banyak baik di China dan untuk pasar ekspor. Teknologi ramah lingkungan ini sekaligus menghindari risiko pencemaran lingkungan yang seringkali menghinggapi bisnis kertas.

Masuk ke sektor ini sejatinya terjadi secara kebetulan. Lee menjalankan lini bubur bambu pada tahun 2006 silam, ketika mempertimbangkan memasuki bisnis percetakan dan kertas tulis sebagai diversifikasi dari bisnis containerboard. Karena ada banyak bambu yang tumbuh di dekat pabrik Chongqing, Lee memutuskan untuk mencoba. Sekali lagi, Lee benar-benar tidak tahu apa yang dia lakukan ketika memulai bisnis bubur bambu ini pada tahun 2008.

Kemudian krisis keuangan melanda pada tahun 2009. Jadi alih-alih mencetak dan memproduksi kertas tulis, Lee memproduksi bubur kertas.

Dia melakukan diversifikasi ke dalam produk konsumen, dikombinasikan dengan fasilitas mesin bubur bambu yang ia miliki. Ini membawa Lee pada pilihan yang masuk akal untuk menghasilkan produk kertas tisu dengan mesin modern berbahan dasar bambu.

Keseriusan Lee dalam mengembangkan bisnis bersama anaknya memang tidak diragukan lagi. Ekspansi dalam membesarkan pasar sekitar Vietnam dan Asia Tenggara membuat bisnisnya kian berkibar.




TERBARU

[X]
×