kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenangan Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis Dinilai Kemenangan Ukraina


Kamis, 28 April 2022 / 14:39 WIB
Kemenangan Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis Dinilai Kemenangan Ukraina
ILUSTRASI. Presiden Prancis Emmanuel Macron, kandidat untuk pemilihan dirinya kembali, bereaksi diatas panggung setelah hasil sebagain di putaran perrtama pemilu presiden Prancis 2022, di Paris, Prancis, Minggu (10/4/2022). /REUTERS/Benoit Tessier


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Tidak seperti negara lain yang ngebet bergabung dengan NATO, Prancis merupakan negara di Eropa yang paling memegang peranan penting dalam memobilisasi keamanan internasional baik melalui NATO dan PBB, dan merupakan satu di antara lima negara pemegang Hak Veto di PBB.

Peran Prancis dalam NATO tak terbantahkan karena merupakan satu dari sejumlah negara pendiri yang meneken perjanjian pakta NATO pada 4 April 1949 yang dibentuk karena adanya kekhawatiran negara-negara Eropa Barat dan Amerika akan ancaman keamanan dari dominasi Uni Soviet di wilayah Eropa yang dikhawatirkan dapat mengancam integritas dan stabilitas Eropa. 

Namun saat dipimpin Presiden Charles de Gaulle justru pernah memutuskan keluar dari komando NATO pada Maret 1966. Saat itu, de Gaulle bahkan memerintahkan pakta pertahanan itu menutup markas mereka di Prancis. 

Baca Juga: Emmanuel Macron Perlebar Keunggulan Jelang Putaran Kedua Pilpres Prancis

Alasannya, Prancis tidak ingin terjebak dalam konflik Blok Barat dan Blok Timur. Meski keluar dari komando NATO, Prancis tetap tergabung dengan NATO. Artinya Prancis tidak terlibat dalam perencanaan kebijakan NATO.

Prancis kembali menjadi bagian anggota penuh NATO di masa Presiden Nicolas Sarkozy yang terpilih pada tahun 2007. Keputusan tersebut terhitung kontroversial karena pada 2003 Prancis menentang keras invasi Amerika Serikat ke Irak karena bermodalkan kabar bohong senjata pemusnah massal atau weapon of mass destruction.




TERBARU

[X]
×