Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dia menambahkan, “Jika kita tidak mulai memikirkan cara-cara untuk mengatur pertahanan bersama kita, kita tidak akan cukup kuat ketika kita perlu membela diri kita sendiri, atau tetangga kita.”
Emmanuel Macron, presiden Prancis, menyerukan pembentukan tentara Uni Eropa setelah invasi ilegal Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022.
Sejak masa jabatan pertama Trump, ia juga telah mendorong Uni Eropa meningkatkan kemampuannya untuk bertindak secara independen dari Washington.
Namun, tentara Uni Eropa ditentang oleh negara-negara Baltik, yang khawatir hal itu akan melemahkan NATO.
Inggris memveto apa pun yang dianggapnya sebagai langkah menuju militer bersama saat menjadi anggota Uni Eropa karena alasan yang sama.
“Meskipun tidak mungkin dalam jangka pendek untuk membuat satu lompatan besar menuju tentara Eropa, kita dapat melangkah maju selangkah demi selangkah,” kata Frieden seraya menyerukan integrasi Uni Eropa yang lebih erat.
Tonton: Lengkap! Pidato Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Terpilih AS
Frieden juga menjelaskan, pada awalnya, negara-negara Uni Eropa harus melanjutkan rencana ini dimulai dengan koalisi yang bersedia.
"Beberapa negara yang siap menyatukan hak kedaulatan mereka agar lebih efisien dalam pertahanan. Tentu saja, setiap negara ingin tetap memegang kendali atas keputusan penting seperti kapan harus mengaktifkan tentaranya, kapan harus mengirim tentaranya ke medan perang," paparnya.
“Tetapi juga jelas bahwa situasi saat ini tidak menawarkan tingkat keamanan yang kita butuhkan. Jadi, kita perlu mulai memikirkan tentara Eropa,” tambahnya lagi.