kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik Level 4: Pemerintah AS melarang warganya pergi ke China


Jumat, 31 Januari 2020 / 10:34 WIB
Naik Level 4: Pemerintah AS melarang warganya pergi ke China
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona. REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah AS memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke China. Alasannya, jumlah kematian akibat virus corona baru mencapai 213 pada hari Jumat dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat kesehatan global.

Penasihat perjalanan Departemen Luar Negeri AS menaikkan peringatan perjalanan bagi China ke tingkat yang sama dengan Irak dan Afghanistan.

Dalam pemberitahuan yang diposting di situs resminya, departemen luar negeri AS mengatakan: "Jangan bepergian ke China karena coronavirus baru yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China."

Jumlah korban tewas di Hubei, provinsi China di pusat epidemi, telah meningkat menjadi 204 dan ada 9.692 kasus infeksi secara nasional pada Kamis, kata otoritas kesehatan China. Sementara, sebanyak 129 kasus telah dilaporkan di 22 negara dan wilayah lain, tanpa kematian di luar Tiongkok.

Baca Juga: Termasuk Lion Air, ini daftar maskapai yang membatalkan penerbangan dari dan ke China

Reuters memberitakan, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte bilang semua lalu lintas udara antara Italia dan China akan dihentikan, tindakan yang lebih drastis daripada yang dilakukan sebagian besar negara, setelah Italia mengumumkan kasus pertama yang dikonfirmasi pada dua wisatawan Tiongkok.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengatakan organisasi itu tidak merekomendasikan dan benar-benar menentang pembatasan perjalanan atau perdagangan dengan China.

Kekhawatiran internasional terhadap virus corona baru yang muncul di Wuhan, ibukota Hubei, pada bulan Desember, didorong oleh penyebarannya yang cepat dan fakta bahwa para ahli penyakit menular belum dapat mengetahui seberapa mematikan atau menularnya virus itu.

Baca Juga: Rekor kematian harian virus corona: 42 korban tewas di provinsi Hubei

Selain itu, semakin banyak maskapai menghentikan penerbangan ke daratan China, termasuk KLM SA Air France, British Airways, Lufthansa Jerman dan Virgin Atlantic. Sementara, maskapai yang lain mengurangi penerbangan.

Pilot American Airlines telah mengajukan gugatan untuk menghentikan penerbangan ke China.

Seorang pramugari AS yang baru-baru ini mendarat dari satu kota besar Tiongkok mengatakan kekhawatiran besar adalah menyebarkankan virus ke keluarga atau dikarantina saat sedang singgah.

Baca Juga: Update Virus Corona: Terjangkit 9.720, tewas 213, sembuh 171 (31/1 - 07:38 WIB)

"Saya tidak mengerti gawatnya situasi sampai saya pergi ke sana," kata petugas, menggambarkan paranoia umum pada penerbangan kembali, dengan setiap penumpang mengenakan masker.

"Sekarang saya merasa seperti sedang menghitung mundur 14 hari," kata petugas, merujuk pada masa inkubasi virus selama 14 hari, selama waktu itu otoritas kesehatan Tiongkok mengatakan seseorang dapat menular.

Serikat Pekerja Transportasi (TWU) Australia pada hari Jumat menyerukan penangguhan segera semua penerbangan dari Tiongkok.

Baca Juga: Korban berjatuhan, WHO resmi menyatakan darurat global wabah virus corona

“Penangguhan penerbangan yang berasal dari Tiongkok mungkin tampak sebagai tindakan drastis. Tetapi konsekuensi dari tidak mengambil tindakan ini bisa lebih drastis. Kami membutuhkan kepemimpinan nasional sekarang,” kata Sekretaris Nasional TWU Michael Kaine dalam sebuah pernyataan.

KEPULANGAN MAHASISWA ACEH DARI CHINA

Pemerintah asing terus mengevakuasi warganya dari Hubei dan melakukan karantina terhadap mereka. Penerbangan pertama dari empat penerbangan terencana yang membawa warga Korea Selatan telah mendarat di Bandara Internasional Gimpo.

Baca Juga: Virus corona merebak, jaga daya tahan tubuh Anda dengan jahe merah

Sekitar 700 warga Korea Selatan telah mendaftar untuk evakuasi. Korea Selatan akan mengkarantina semua pengungsi selama 14 hari, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×