kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.428   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.832   95,60   1,24%
  • KOMPAS100 1.091   12,73   1,18%
  • LQ45 796   7,77   0,99%
  • ISSI 267   4,49   1,71%
  • IDX30 413   3,65   0,89%
  • IDXHIDIV20 478   3,31   0,70%
  • IDX80 121   1,57   1,31%
  • IDXV30 131   2,40   1,86%
  • IDXQ30 133   0,75   0,57%

Kenapa Kim Jong Un Lebih Suka Naik Kereta Daripada Pesawat? Ini Alasannya


Senin, 01 September 2025 / 20:13 WIB
Kenapa Kim Jong Un Lebih Suka Naik Kereta Daripada Pesawat? Ini Alasannya
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kembali menjadi sorotan ketika meninggalkan Pyongyang dengan kereta khusus menuju Beijing. REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kembali menjadi sorotan ketika meninggalkan Pyongyang dengan kereta khusus menuju Beijing pada Senin, menurut laporan Yonhap.

Moda transportasi ini bukan hal baru bagi keluarga Kim. Sejak era Kim Il Sung hingga Kim Jong Il, perjalanan luar negeri para pemimpin Korea Utara hampir selalu dilakukan dengan kereta—bukan pesawat.

Tradisi Kereta Khusus Para Pemimpin Korea Utara

Sejak mengambil alih kepemimpinan pada 2011, Kim Jong Un telah menggunakan kereta untuk kunjungan ke China, Vietnam, dan Rusia. Pilihan ini bukan sekadar soal kenyamanan, melainkan juga faktor keamanan, simbol politik, serta kelengkapan fasilitas yang sulit ditandingi moda transportasi lain.

Ayahnya, Kim Jong Il, bahkan dikenal hanya bepergian dengan kereta. Ia tiga kali mengunjungi Rusia menggunakan jalur darat, termasuk perjalanan epik sejauh 20.000 km ke Moskow pada 2001. Ia juga wafat pada 2011 di dalam salah satu kereta pribadinya, yang kini dipamerkan di mausoleum sebagai simbol kekuasaan.

Baca Juga: Kim Jong Un Beri Janji Hidup Indah bagi Keluarga Prajurit Gugur di Rusia

Apa Saja Isi Kereta Khusus Kim Jong Un?

Menurut ahli transportasi Korea Utara, Ahn Byung-min, kereta kepemimpinan biasanya terdiri dari 10–15 gerbong. Beberapa detail menarik dari kereta ini antara lain:

  • Gerbong pribadi: kamar tidur, ruang kerja, dan kantor dengan peta strategis.

  • Fasilitas komunikasi: memungkinkan koordinasi politik dan militer sepanjang perjalanan.

  • Gerbong restoran: tempat menjamu pejabat atau membahas agenda politik.

  • Gerbong pengamanan: menampung pasukan keamanan dan staf medis.

  • Gerbong khusus kendaraan: mampu membawa dua Mercedes lapis baja untuk mobilitas darat.

Rekaman televisi Korea Utara juga memberi gambaran sekilas: sofa berwarna pink, lampu berbentuk bunga, kursi bermotif zebra, hingga dekorasi mewah lain yang jarang terlihat oleh publik.

Dalam buku Orient Express (2002), pejabat Rusia Konstantin Pulikovsky bahkan menuliskan bahwa dalam perjalanan Kim Jong Il ke Moskow, lobster hidup, anggur Bordeaux, dan Beaujolais didatangkan langsung dari Paris untuk melengkapi jamuan di atas kereta.

Bagaimana Kereta Ini Menyeberangi Perbatasan?

Menggunakan kereta untuk perjalanan lintas negara bukan tanpa tantangan. Ketika menuju Rusia, roda kereta Kim harus diganti karena perbedaan lebar rel antara kedua negara.

Baca Juga: Trump Ungkap Keinginan Bertemu Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Sementara itu, untuk perjalanan ke China, kereta biasanya ditarik oleh lokomotif China setelah melewati perbatasan. Hal ini karena masinis lokal lebih memahami sistem sinyal dan jalur kereta.

  • Untuk perjalanannya ke Beijing, kereta Kim kerap ditarik lokomotif DF11Z berwarna hijau dengan lambang resmi China Railway Corporation.

  • Saat menuju pertemuan dengan Donald Trump di Vietnam pada 2019, kereta tersebut bahkan ditarik lokomotif merah-kuning dengan logo kereta nasional China.

Di jaringan rel China, kereta ini mampu melaju hingga 80 km/jam, jauh lebih cepat dibandingkan jalur Korea Utara yang hanya sekitar 45 km/jam.

Kereta sebagai Alat Propaganda

Selain sebagai sarana transportasi, kereta khusus ini juga menjadi bagian dari propaganda negara. Media Korea Utara kerap menampilkan perjalanan panjang Kim Jong Un dengan kereta sebagai bentuk “kedekatan dengan rakyat”, mulai dari inspeksi ladang jagung hingga kunjungan ke daerah bencana.

Pada 2022, televisi negara menyebut perjalanan panjang Kim dengan kereta sebagai “tur menyeluruh” untuk membangun utopia komunis.

Selanjutnya: Vonis Pengacara Ronald Tannur Diperberat Jadi 14 Tahun Penjara di Kasus Suap Hakim

Menarik Dibaca: Ini Cara Menetapkan Tujuan Keuangan yang Tepat untuk Masa Depan


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×