Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjanjikan kehidupan yang indah bagi keluarga prajurit yang gugur dalam pertempuran di Rusia dalam perang melawan Ukraina. Kim juga memuji para korban atas kepahlawanan putra dan suami mereka.
Melansir Reuters yang mengutip KCNA pada Sabtu (30/8/2025), Kim pada hari Jumat menjamu keluarga para prajurit dan menyampaikan rasa sedihnya karena gagal menyelamatkan nyawa yang berharga dari para prajurit yang gugur dan mengorbankan nyawa mereka untuk membela kehormatan negara.
"Kisah heroik para prajurit dan perwira dimungkinkan berkat kekuatan dan keberanian yang diberikan kepada mereka oleh keluarga-keluarga yang merupakan orang-orang paling ulet, patriotik, dan adil di dunia," ujar Kim kepada para orang tua, istri, dan anak-anak mereka.
Dia menambahkan, "Mereka bahkan tidak menulis surat singkat kepada saya, tetapi saya pikir mereka pasti telah mempercayakan keluarga mereka, termasuk anak-anak tercinta, kepada saya."
Kim juga menegaskan, pemerintah Korea Utara akan memberikan keluarga parjurit yang gugur kehidupan yang indah.
Baca Juga: Kim Jong Un Tinjau Lini Produksi Rudal Baru, KCNA: Tingkatkan Kesiapan Tempur Korut
Televisi pemerintah Korea Utara memperlihatkan Kim membungkuk dalam-dalam kepada anggota keluarga yang tampak diliputi emosi pada acara tersebut.
Pertemuan itu merupakan penghormatan terbaru bagi pasukan yang menderita banyak korban di wilayah Kursk Rusia yang berbatasan dengan Ukraina, setelah Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui pengerahan pasukan tersebut pada bulan April setelah berbulan-bulan bungkam.
Televisi pemerintah pada hari Sabtu menayangkan film dokumenter berdurasi 25 menit yang menampilkan rekaman tentara yang diduga ikut serta dalam "Operasi Pembebasan Kursk" untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.
Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian rekaman yang menunjukkan pasukan Korea Utara terlibat dalam pertempuran secara independen.
Film tersebut menyatakan bahwa Kim membuat keputusan untuk mengerahkan pasukan ke Rusia Agustus lalu, mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa langkah tersebut dilakukan dua bulan setelah ia dan Putin menandatangani perjanjian keamanan yang mencakup pakta pertahanan bersama.
Tonton: Pemimpin Korut Kim Jong Un Percepat Proyek Pengembangan Senjata Nuklir
Kim dijadwalkan bergabung dengan Putin di Tiongkok dalam parade militer minggu ini yang menandai penyerahan Jepang dalam Perang Dunia II. Ini akan menjadi pertemuan ketiga mereka dalam dua tahun terakhir, di mana mereka secara dramatis meningkatkan aliansi militer.
Kedua negara belum mengungkapkan secara terbuka skala pengerahan pasukan atau korban jiwa yang diderita oleh pasukan Korea Utara. Sekitar 600 orang tewas dari total pengerahan 15.000 pasukan, menurut badan intelijen Korea Selatan.
Intelijen Barat memperkirakan lebih dari 6.000 korban jiwa.