Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan bahwa tugas paling krusial bagi angkatan bersenjata negara itu adalah membuat persiapan penuh untuk perang.
Melansir The Telegraph yang mengutip media pemerintah Korea Utara (KCNA), setelah mengamati latihan pasukan khusus, Kim mengatakan bahwa negaranya harus siap untuk semua tingkat peperangan modern.
Tampak dalam sebuah video latihan militer, tank-tank Korea Utara terlihat bermanuver di atas medan berpasir yang tidak rata sementara Kim, dengan mantel kulit dan celana panjang hitamnya, menyaksikan dengan seksama.
Ia dikelilingi oleh pejabat militer berseragam, termasuk menteri pertahanan nasional, kepala staf, dan direktur biro politik umum.
Kim tampak terpesona oleh latihan tersebut, di mana dia pada satu titik mengangkat teropong untuk menyaksikan tank-tank menembak ke kejauhan.
Latihan tersebut juga melibatkan latihan fisik, serta latihan laut dan udara. Dalam video tersebut, para prajurit terlihat turun dari perahu karet dan berlari ke pantai serta melakukan rappelling dari helikopter.
Baca Juga: Kim Jong Un Sebut keterlibatan Korut dalam perang Rusia-Ukraina Dibenarkan
Diktator tersebut mengatakan sudut pandang negaranya tentang pelatihan berubah menjadi persiapan militer dan teknis yang sempurna.
"Dan hal ini meningkatkan efisiensi dan efektivitas tempur sistem persenjataan kita," tegasnya.
Kim juga menekankan perlunya mempersiapkan diri untuk semua level peperangan modern, yang mencakup pengenalan sistem TI dan sistem penilaian ilmiah ke dalam pelatihan.
Baru-baru ini dikonfirmasi oleh Kim dan Vladimir Putin bahwa pasukan Korea Utara bertempur bersama Rusia melawan Ukraina.
Kim memuji para prajurit atas semangat juang dan kepahlawanan mereka dan mendefinisikannya sebagai misi suci untuk lebih jauh mengonsolidasikan hubungan yang kokoh seperti batu antara kedua negara.
Tonton: Untuk Kali Pertama, Korea Utara Akui Kirim pasukan ke Rusia
"Pyongyang menganggapnya sebagai suatu kehormatan untuk memiliki aliansi dengan negara yang kuat seperti Federasi Rusia," demikian laporan KCNA.
Latihan terbaru ini juga mengikuti latihan rudal balistik pada bulan Maret, yang diadakan Pyongyang di tengah-tengah latihan tahunan Korea Selatan dengan Amerika Serikat.