Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warna ungu jadi warna yang hampir tidak pernah digunakan dalam bendera nasional negara-negara di dunia. Dilansir dari Reader’s Digest, hal tersebut karena pewarna ungu dianggap sangat mahal. Warna ungu pun dikenal sebagai simbol kerajaan.
Pada abad ke-16 di Inggris, Ratu Elizabeth I melarang orang-orang di luar keluarga kerajaan untuk memakai warna tersebut. Dalam video dari channel After Skool, Warna ungu pertama kali tercipta pada abad ke-19. Warna ungu dihasilkan dari satu spesies siput yang berasal dari Laut Mediterania.
Baca Juga: Pejabat Korea Utara: Sebenarnya ada kasus corona di sini, tapi...
Namun, untuk bisa mendapatkan warna ungu dari siput tersebut tidak mudah. Perlu tenaga yang besar karena harus mendapatkan jumlah siput yang banyak. Butuh sekitar 10.000 siput untuk memproduksi sekitar satu gram cairan pewarna ungu.
Warna ungu akhirnya menjadi warna yang benar-benar dipergunakan hanya oleh orang yang sangat kaya. Selain itu, memproduksi banyak bendera negara dengan warna ungu dirasa tidak efektif karena harganya yang sangat mahal. Apalagi dibutuhkan ribuan siput untuk membuat sedikit cairan pewarna.
Penemuan pewarna ungu sintetis
Namun, hal tersebut berubah pada 1856 ketika William Henry Perkin menemukan cara untuk membuat pewarna ungu secara sintetis tanpa siput. Akhirnya pembuatan warna ungu pun lebih mudah dilakukan dan diproduksi dalam jumlah banyak. Pelan tapi pasti, warna ungu pun dipergunakan oleh masyarakat luas.
Ada dua negara yang memakai warna ungu di bendera nasional mereka. Walau warna ungu tersebut tidak dominan, tetapi berpadu dengan warna-warna lain.
Negara dengan sentuhan warna ungu di benderanya baru muncul setelah abad ke-20, yaitu ketika produksi pewarna ungu sintetis tercipta. Dua negara yang menggunakan warna ungu di bendera nasional mereka adalah Dominika dan Nikaragua.
Baca Juga: Wah, China siapkan teknologi 6G untuk dipakai militernya?
Bendera Dominika
Dilansir dari World Atlas, bendera Dominika saat ini diadopsi pada November 1978. Bendera tersebut mengalami sedikit perubahan pada 1981, 1988, dan 1990. Bendera tersebut didesain oleh Alwin Bully ketika negara Dominika sedang bersiap untuk kemerdekaan mereka.
Bendera Dominika terdiri dari dasar warna hijau yang merepresentasikan vegetasi negara tersebut. Warna hijau itu kemudian dibagi menjadi empat bagian sama rata oleh tanda plus yang memiliki tiga lapisan garis berwarna kuning, hitam, dan putih.