Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PRAHA. Menteri Pertahanan Slovakia, Jaroslav Nad, pada Selasa (22/2) menyatakan telah mempersiapkan angkatan bersenjatanya untuk membantu menangani kemungkinan aliran pengungsi dari Ukraina setelah Rusia mengakui kedaulatan dua wilayah separatis, Donetsk dan Luhansk.
Slovakia yang berbatasan langsung dengan Ukraina di bagian timur sejauh ini belum melaporkan adanya peningkatan aktivitas di perbatasannya.
Sebagai bagian dari NATO, langkah Slovakia tentunya sejalan dengan keputusan organisasi yang percaya bahwa Rusia masih merencanakan serangan besar di Ukraina.
Baca Juga: Ketegangan di Ukraina Meningkat, Kekayaan Para Konglomerat Rusia Mulai Merosot
Setelah ini negara-negara di Eropa Timur lainnya dipastikan akan membuat persiapan untuk kemungkinan adanya ratusan ribu pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina jika terjadi invasi Rusia.
Dilansir dari Reuters, Nad mengatakan Slovakia akan memiliki kapasitas yang cukup untuk menangani masuknya pengungsi. Slovakia juga siap untuk menghadapi perkembangan yang terjadi di kemudian hari.
"Kami sedang dalam proses meningkatkan kesiapan tempur, tetapi alasan utamanya adalah potensi ancaman migrasi dan bukan ancaman perang," kata Nad pasca menghadiri pertemuan dewan keamanan negara di Praha.
Baca Juga: Yakin Invasi ke Ukraina Segera Terjadi, Inggris Siapkan Sanksi untuk Rusia
Bukan cuma masalah pengungsi, Nad mengatakan pasukan keamanan juga melihat lebih banyak ancaman dunia maya dan aktivitas hibrida yang datang dari Rusia.
Presiden Slovakia Zuzana Caputova pada hari Selasa mengatakan bahwa kasus disinformasi dan propaganda dari Rusia meningkat di Slovakia.
Posisi Slovakia saat ini mendukung para sekutunya di Uni Eropa dalam segala tindakan terhadap Rusia, termasuk pemberian sanksi yang diharapkan bisa mencegah invasi ke Ukraina.