Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pengadilan Rusia memerintahkan perusahaan internet Yandex untuk membatasi akses terhadap peta dan foto salah satu kilang minyak terbesar di negara tersebut, menyusul serangan berulang menggunakan drone oleh Ukraina.
Hal ini dilaporkan oleh kantor berita TASS pada Jumat.
Yandex, sering disebut sebagai Google Rusia, mengoperasikan mesin pencari terbesar di Rusia, serta menyediakan layanan daring lainnya seperti peta, terjemahan, email, taksi online, dan pengiriman makanan.
Baca Juga: Harga Minyak Acuan Kompak Melemah, Ketegangan Rusia dan Iran Tahan Koreksi
Pengadilan di Moskow menginstruksikan Yandex untuk menghapus atau mengedit gambar terkait infrastruktur kilang, termasuk bengkel, stasiun kompresor, dan bagian lainnya dari fasilitas tersebut di layanan Yandex Maps.
Namun, pengadilan tidak mengungkapkan nama kilang yang dimaksud. Menurut laporan TASS, fasilitas itu telah diserang empat kali oleh drone Ukraina sepanjang tahun 2024.
Ukraina diketahui telah melancarkan sejumlah serangan terhadap fasilitas penyimpanan dan kilang minyak Rusia.
Serangan ini merupakan tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, serta serangan berulang Rusia terhadap kota-kota dan infrastruktur Ukraina.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Bertahan di Level Tertinggi 2 Minggu Senin (25/11)
Keputusan pengadilan ini masih dapat diajukan banding. Namun, pihak Yandex menolak memberikan komentar terkait putusan tersebut.
Menurut TASS, pengelola kilang tersebut sebelumnya telah mencoba menyelesaikan masalah ini langsung dengan Yandex sebelum membawanya ke pengadilan.
Dalam gugatan mereka, pengelola kilang berargumen bahwa ketersediaan informasi terkait fasilitas kilang secara daring telah melemahkan kemampuan pertahanan Rusia dan memberikan dampak negatif terhadap angkatan bersenjata negara tersebut.