Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Hong Kong Airlines tengah menghadapi kesulitan keuangan. Pemerintah Hong Kong mengultimatum maskapai penerbangan ini untuk segera memperbaiki kondisi keuangan sampai 7 Desember 2019 atau berisiko ditangguhkan dan izin lisensinya dicabut
Dewan Transportasi dan Perumahan Hong Kong (THB) menegaskan bahwa pihaknya telah bertemu maskapai penerbangan terbesar kedua di Hong Kong tersebut pada November 2019 lalu.
Baca Juga: Serapan belanja modal perusahaan Jepang meningkat di kuartal III 2019
“Kami merasa sangat tidak puas dan prihatin secara mendalam bahwa posisi keuangan perusahaan tidak membaik,” kata THB, dilansir dari Reuters Senin (2/12).
Agar tetap bisa beroperasi, Hong Kong Airlines diharuskan mengumpulkan dana serta mempertahankan tingkat uang dengan jumlah tertentu. Otoritas Perizinan Angkutan Udara (ATLA) akan mengumumkan keputusannya untuk menangguhkan atau mencabut izin Hong Kong Airlines yang akan diumumkan 7 Desember 2019 mendatang.
Sayangnya Hong Kong Airlines tidak segera menanggapi permintaan komentar. Otoritas Bandara Hong Kong mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan situasi keuangan maskapai dan dampak potensial pada penumpangnya.
Maskapai ini tidak terdaftar sebagai perusahaan publik dan tidak mengungkapkan laporan keuangan. Pada April 2019, maskapai penerbangan ini mengatakan pada pemegang saham bahwa mereka membutuhkan dana segar setidaknya HK $ 2 miliar atau setara US$ 255,59 juta. Jika tidak perusahaan akan kehilangan izin operasinya.
Baca Juga: Ini enam produk ekspor RI terlaris di Alibaba 11.11
Beberapa maskapai telah dinyatakan bangkrut pada tahun 2019, termasuk India Jet Airways Ltd, Thomas Cook dari Inggris dan WOW Air dari Islandia. Hong Kong Airlines tengah berjuang secara finansial bahkan sebelum bulan-bulannya ada protes anti-pemerintah di Hong Kong.
Hong Kong Airlines mengatakan pihaknya akan mengurangi kapasitas lebih lanjut, menangguhkan penerbangan ke Vancouver, Kota Ho Chi Minh dan Tianjin. Operator Hong Kong Airlines mengatakan pada situs webnya bahwa sistem hiburan dalam penerbangannya akan tidak berfungsi sampai pemberitahuan lebih lanjut.