Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Komandan militer India dan China telah sepakat untuk melepaskan diri dari semua daerah gesekan di perbatasan yang disengketakan, menyusul bentrokan yang menewaskan 20 tentara India.
"Ada kesepakatan bersama untuk melepaskan diri," kata sumber Reuters di Pemerintah India, Selasa (23/6), mengungkapkan hasil pertemuan antara komandan di perbatasan pada Senin (22/6) yang berlangsung hampir 11 jam.
Berbicara di Beijing, melansir Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, kedua pihak telah sepakat untuk mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan di perbatasan yang disengketakan.
Baca Juga: Saling membutuhkan, akankah India dan China terjerumus ke dalam medan perang?
Hanya, Zhao menyebutkan, laporan media baru-baru ini tentang 40 tentara Tiongkok tewas dalam bentrokan 15 Juni sebagai "berita palsu".
China belum mengungkapkan berapa banyak korban yang pihaknya derita dalam pertempuran brutal 15 Juni, ketika tentara Tiongkok dan China saling pukul dengan batu dan tongkat kayu yang tertanam paku.
Perundingan berlangsung konstruktif
Pasukan kedua negara bersenjata nuklir itu telah berhadapan di beberapa daerah di wilayah Ladakh, Himalaya Barat, sejak bulan lalu. Dan, bentrokan di Lembah Galwan pekan lalu adalah yang paling mematikan dalam lebih dari lima dekade.
Namun, sumber itu mengatakan, perundingan pada Senin (23/6) yang bertempat di sisi China dari Garis Kontrok Aktual (LAC), perbatasan de facto, berlangsung dalam "suasana yang ramah, positif, dan konstruktif."
Baca Juga: Pertempuran di perbatasan India-China dapat merembet ke Laut China Selatan
"Modalitas untuk melepaskan diri dari semua daerah gesekan di Ladakh Timur telah dibahas dan akan dibawa ke (garis) depan oleh kedua belah pihak," kata sumber dari Pemerintah India itu.
Dalam pembicaraan putaran sebelumnya, China meminta India untuk menghentikan semua pekerjaan konstruksi di daerah yang mereka katakan adalah wilayah Tiongkok. Sedang India mendorong China untuk menarik pasukannya.