kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keunikan produk menjadi kekuatan bisnis (3)


Jumat, 20 April 2018 / 17:10 WIB
Keunikan produk menjadi kekuatan bisnis (3)
ILUSTRASI. FENOMENA - Niraj Shah


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID -  Jeli mencari ceruk pasar yang belum banyak digarap oleh peritel tradisional membuat bisnis toko online Wayfair berkembang cukup pesat. Niraj Shah menawarkan produk-produk furnitur yang unik dan tidak banyak dijual di toko lainnya. Apalagi setelah mencatatkan perusahaan di bursa saham New York, bisnis Wayfair kian berkibar. Pendapatan perusahaan ini terus bertambah. Meski begitu, persaingan yang ketat dengan peritel online lain jadi tantangan ke depan.

Niraj Shah meluncurkan situs toko online Wayfair.com pada 1 September 2011 dengan mengonsolidasikan semua situs ke Wayfair.com, kecuali Joss & Main dan AllModern. Shah tetap terus berekspansi melebarkan layanan seperti meluncurkan Wayfair Supply yang khusus untuk melayani pelanggan institusi.

Langkah ekspansi makin lebar setelah Wayfair mendapatkan suntikan pendanaan sebesar US$165 juta dari Battery Ventures, Great Hill Partners, HarbourVest Partners dan Spark Capital. Pada Agustus 2013, Wayfair mengakuisisi DwellStudio, sebuah rumah desain dan peritel yang berbasis di New York City. Toko online ini berfokus pada perabotan rumah dan keluarga modern.

Seiring dengan bisnisnya yang kian berkembang, Shah menunjuk ayahnya masuk ke perusahaan sebagai konsultan keuangan. Pada Oktober 2014, Wayfair berhasil mengumpulkan dana lebih dari US$ 300 juta melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek New York.

Ini membuat bisnis Wayfair terus bersinar. Pada Januari 2014, Wayfair telah menjelma menjadi pengecer online terbesar untuk perabotan rumah di Amerika Serikat (AS) dan pengecer online terbesar ke-33 di AS. Perusahaan ini menghasilkan US$ 380 juta dalam pendapatan pada tahun 2010, lebih dari US$ 500 juta pada tahun 2011 dan lebih dari US$$ 600 juta pada tahun 2012.

Pendapatan Wayfair terus bertambah di tahun-tahun berikutnya. Terakhir pada tahun lalu Wayfair berhasil mencetak pendapatan hingga US$ 4,7 miliar. Pada 2017 lalu, jumlah pelanggan Wayfair mencapai lebih dari 8 juta orang dengan lebih dari 10.000 pemasok dan 10.000 produk yang dijual.

Ada beberapa kunci sukses yang membuat Wayfair berkembang. Menurut Shah, salah satu kuncinya adalah masuk ke ceruk pasar yang belum banyak dimasuki pebisnis furnitur tradisional. Memang bisnis furnitur Wayfair yang didirikan Niraj menjual berbagai perabot rumah tangga yang sebagian jarang ditemui di toko pada umumnya, seperti perlengkapan untuk beternak ayam.

Namun, pencapaian yang telah dia dapatkan hingga kini tidak membuat Shah puas. Sebab tantangan ke depan di bisnis ritel online semakin ketat. Raksasa online Amazon.com juga sudah mulai merambah dunia furnitur.

Selain itu, Shah juga harus membenahi operasional perusahaannya agar bisa mendapat laba ke depannya. Sebab dari mulai IPO pada 2011 sampai saat ini Wayfair belum pernah mencatat laba.

Dia dalam beberapa kesempatan optimistis bahwa dalam satu dua tahun ke depan bisa mencapai profit. Namun, memang beberapa analis masih skeptis perolehan laba bersih ini bisa cepat terwujud.

Ada beberapa strategi yang sudah dilakukan Wayfair untuk mencapai profit. Di antaranya memastikan jaringan pengiriman yang dilakukan bisa cukup efisien. Sebagai perusahaan online, Wayfair juga harus memastikan kepuasan pelanggan. Kualitas barang yang diterima konsumen juga harus dipastikan dalam kondisi bagus agar konsumen kembali lagi ingin membeli produk di tempatnya.

Dengan langkah ekspansi ke beberapa negara dan strategi tersebut Wayfair berhasil masuk dalam jajaran salah satu perusahaan ritel dengan kinerja terbaik. Selain itu, perusahaan ini juga mencatatkan pertumbuhan tercepat di sektor barang furnitur rumah. Hal ini tak terlepas dari meningkatnya investasi di iklan, infrastruktur jaringan dan ekspansi internasional.

Selain itu, Shah juga memperhatikan betul kualitas sumber daya manusia (SDM). Shah memberi teladan kepada pegawainya mengenai kejujuran.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×