Reporter: Dyah Megasari, Reuters |
TRIPOLI. Uni Afrika menyatakan, Muammar Khaddafi akhirnya menerima roadmap gencatan senjata atas konflik dengan pemberontak Libia. Namun oposisi menyatakan, gencatan senjata baru bekerja jika Khaddafi meletakkan kekuasaannya. Pemberontak bersikeras agar Khaddafi meninggalkan Libia.
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, yang bertemu Gaddafi melalui delegasi pemimpin Afrika, mendesak NATO menghentikan serangan udara untuk memberi kesempatan gencatan senjata.
"Pemerintahan Libia saat ini sudah bersedia melakukan damai, ada baiknya kita memberikan kesempatan berdialog tanpa senjata," ujar Zuma. Delegasi Afrika saat ini tengah berada di Benghazi dan akan melakukan pembicaraan dengan pemberontak anti Khaddafi.
Ketika ditanya apakah isu Khaddafi mundur dibahas, Ramtane Lamamra, Komisaris Perdamaian dan Keamanan Afrika Utara, mengatakan kepada wartawan: "Ada beberapa diskusi."
Namun ia menambahkan: "Saya tidak dapat melaporkan diskusi rahasia karena saya bukan bagian dari mereka dan saya pikir mereka harus tetap menjaga rahasia antara pihak yang terlibat."
NATO meningkatkan serangan ke Libia Minggu kemarin. Pimpinan oposisi Libia, Guma al-Gamaty, mengatakan akan berhati-hati pada rencana Afrika Utara tersebut. Tapi pemberontak tidak akan menerima kesepakatan yang dirancang untuk menjaga Gaddafi atau anak-anaknya.
Zuma bertemu Khaddafi selama beberapa jam di kompleks pemimpin Libia Bab al-Aziziyah dengan empat kepala negara Afrika lainnya.