Sumber: New York Times | Editor: Tendi Mahadi
Meskipun dia mengatakan bahwa unjuk kekuatan tidak ditujukan terhadap Rusia, yang mendukung pemerintahan Tuan al-Assad secara militer, Akar juga meminta Rusia untuk bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan Turki.
"Kami tidak bermaksud untuk menghadapi Rusia. Satu-satunya tujuan kami di sana adalah menghentikan pembantaian oleh rezim," katanya.
Baca Juga: Rusia dan Turki saling mengancam dengan pengerahan kekuatan militer di Suriah
Seorang pejabat Turki menyebut Erdogan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis di Moskow. Sebelumnya pada hari Minggu, Moskow memperingatkan bahwa mereka tidak dapat menjamin keamanan pesawat Turki di atas Suriah.
Peningkatan kekuatan Turki terjadi ketika pasukan Presiden al-Assad berupaya merebut kembali wilayah yang dikuasai pemberontak Suriah yakni Provinsi Idlib.
Serangan itu telah mendorong hampir satu juta penduduk menuju perbatasan dengan Turki. Banyak dari pengungsi yang tinggal di tenda atau tidur di tempat terbuka di udara yang sangat dingin.
Baca Juga: Rusia dan Turki berhadap-hadapan, ini peringatan dari NATO