kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kian panas, Korea Selatan siapkan aksi militer atas upaya propaganda Korea Utara


Selasa, 23 Juni 2020 / 14:00 WIB
Kian panas, Korea Selatan siapkan aksi militer atas upaya propaganda Korea Utara
ILUSTRASI.


Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan memantau dengan cermat pergerakan militer Korea Utara, menyusul rencana Pyongyang mengirim selebaran propaganda melintasi perbatasan. Seoul membuka semua opsi untuk merespons, termasuk aksi militer.

Korea Utara sedang bersiap untuk melepaskan sekitar 3.000 balon yang membawa 12 juta selebaran propaganda ke Korea Selatan, menurut KCNA, lantaran kegagalan Korea Selatan menghentikan para pembelot mengirim selebaran anti-Pyongyang.

"Kami memantau dengan seksama langkah-langkah yang militer Korea Utara lakukan mengenai pengorbanan sepanjang waktu. Dalam persiapan untuk berbagai kemungkinan, kami mempertahankan postur kesiapan yang kuat," kata Kolonel Kim Jun-rak, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), Selasa (23/6), seperti dikutip Kantor Berita Yonhap.

Baca Juga: Mengenal Global Hawk, drone canggih Korea Selatan yang siap intai Korea Utara

Korea Utara tidak menjelaskan, kapan dan bagaimana akan mengirim selebaran. Tapi, negara komunis itu bisa menggunakan drone untuk menerbangkannya. Bahkan, terbuka kemungkinan Korea Utara mendistribusikannya melalui laut dari kapal.

"Jika Korea Utara menggunakan pesawat tak berawak, misalnya, yang melanggar perjanjian militer antar-Korea, kami akan terpaksa mengambil tindakan militer yang sesuai," ungkap seorang pejabat JCS kepada Yonhap.

Di bawah Perjanjian Militer Komprehensif yang ditandatangani pada 19 September 2018, Korea Selatan dan Korea Utara membentuk zona larangan terbang di sepanjang perbatasan antar-Korea. Namun, Pyongyang mengancam akan membatalkan pakta tersebut dan menghentikan proyek-proyek bersama lainnya.

Baca Juga: Memanas, moncong artileri Korea Utara dalam posisi terbuka ke arah Korea Selatan

Selama pertemuan dengan Komite Pertahanan Parlemen Korea Selatan, Menteri Pertahanan Jeong Kyeong-doo menyebutkan, setiap aksi militer yang mungkin negeri ginseng lakukan "tergantung pada metode apa yang akan Korea Utara gunakan dan bagaimana tindakannya".

Korea Utara memasang puluhan pengeras suara propaganda



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×