Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Sudah dua hari ini, kilau emas tak lagi kinclong. Pemicunya, penguatan dolar dan menurunnya harga minyak dunia. Kedua faktor itu menyebabkan pesona emas sebagai investasi alternatif kian memudar.
Dollar Index yang tertera di ICE Futures mengalami kenaikan tertinggi sejak 10 Desember lalu. Hal ini dipicu oleh pelemahan poundsterling dan euro.
“Saat ini emas dipengaruhi oleh penguatan dolar terhadap euro,” kata David Moore, Chief Commodity Strategist Commonwealth Bank of Australia.
Pada pukul 13.28 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat mengalami penurunan 1,1% menjadi US$ 827,50 per troy ounce. Sementara itu, harga emas untuk pengantaran bulan Februari turun 1% menjadi US$ 827,20 per troy ounce di Nymex.
Sekadar tambahan, harga minyak mentah hari ini turun di bawah posisi US$ 35 per barel di New York. Sedangkan harga minyak untuk pengantaran bulan Februari diperdagangkan pada posisi US$ 34,08 per barel. Angka tersebut mengalami penurunan 6,7% dibanding harga penutupan Jumat pekan lalu.