kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,42   9,02   1.00%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kim Jong Un: Militer kami disiapkan untuk membela diri, bukan untuk memulai perang


Rabu, 13 Oktober 2021 / 11:48 WIB
Kim Jong Un: Militer kami disiapkan untuk membela diri, bukan untuk memulai perang


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Hadir dalam sebuah pameran pertahanan pada hari Senin (11/10), Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan bahwa militer negaranya dipersiapkan untuk membela diri, bukan untuk memulai perang.

"Kami tidak membahas perang dengan siapa pun, melainkan untuk mencegah perang itu sendiri, dan meningkatkan pencegahan perang untuk perlindungan kedaulatan nasional," kata Kim, seperti dikutip Reuters dari KCNA.

Pada hari Selasa (12/10), KCNA juga melaporkan bahwa pengembangan senjata Korea Utara sangat diperlukan untuk menghadapi kebijakan bermusuhan dari Amerika Serikat dan penumpukan militer mereka di Korea Selatan.

Baca Juga: Curi perhatian, Kim Jong Un tampil di karpet merah dengan setelan jas dan sandal

Saat menghadiri pemeran pertahanan, Kim turut memantau rudal balistik antar-benua (ICBM) Hwasong-16. ICBM terbesar Korea Utara ini sempat diluncurkan pada parade militer pada Oktober 2020 tetapi belum diuji coba.

Beberapa tahun belakangan, Korea Utara telah mendorong maju dengan program misilnya. Para analis luar negeri memperkirakan bahwa Korea Utara telah memulai ekspansi besar-besaran dari reaktor nuklir utamanya untuk memproduksi bahan bakar bom nuklir.

Dugaan ini semakin membuat AS, yang terus mendesak denuklirisasi, gelisah. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menegaskan kembali bahwa AS tidak memiliki niat bermusuhan dengan Korea Utara dan siap untuk bertemu tanpa prasyarat untuk mendorong diplomasi yang serius dan berkelanjutan.

Baca Juga: Kim Jong Un: Kami tidak bahas perang dengan siapa pun, tapi untuk mencegah perang

Standar ganda Korea Selatan dan AS

Di lain pihak, Korea Utara mengatakan tidak tertarik dalam pembicaraan selama AS masih mempertahankan kebijakan seperti sanksi dan kegiatan militer di Korea Selatan.

Korea Selatan dan AS selama ini selalu bersikap standar ganda terkait aktivitas militer di Semenanjung Korea. Mereka selalu menegur aktivitas Korea Utara, sambil sibuk melakukan hal yang sama untuk diri mereka sendiri.

Baca Juga: Kritik kebijakan AS yang memicu permusuhan, Korea Utara meluncurkan tembakan ke laut

Meski mengecam peningkatan militer Korea Utara, pada kenyataannya Korea Selatan juga aktif melakukan pengembangan militer. Korea Selatan baru-baru ini melakukan uji coba peluncuran rudal balistik kapal selam pertamanya.

Negeri Ginseng juga dikabarkan siap membangun kapal induk dan telah membeli pesawat tempur siluman F-35 buatan AS.

Pekan lalu, tensi dua Korea sempat menurun setelah keduanya sepakat membuka kembali hotline yang diputus oleh Korea Utara pada bulan Agustus. Saat itu Korea Utara mengkritik kebijakan Korea Selatan yang dianggap memiliki standar ganda terkait aktivitas militer di Semenanjung Korea.

"Upaya tidak terbatas dan berbahaya Selatan untuk memperkuat militernya menghancurkan keseimbangan militer di Semenanjung Korea dan meningkatkan ketidakstabilan dan bahaya militer," ungkap Kim, seperti dikutip Reuters.

Lebih lanjut, Kim juga menyebut Korea Selatan telah secara terbuka menyatakan keinginannya untuk mendapatkan keunggulan atas Korea Utara melalui ancaman militer dalam berbagai kesempatan.

Selanjutnya: Hotline antar-Korea resmi dibuka kembali, diharap bisa redakan tensi




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×