Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unilever PLC membukukan kinerja positif melebihi perkiraan sejumlah analis pada kuartal pertama 2024.
Dalam laporan keuangan terbarunya, produsen sabun Dove dan Mayones Hellman ini berhasil memenangkan kembali hati konsumen yang beralih ke produk yang lebih murah selama lonjakan inflasi global baru-baru ini.
Melansir Reuters, saham raksasa barang konsumen ini naik lebih dari 4% setelah melaporkan kenaikan pertumbuhan penjualan sebesar 4,4% pada Kamis (25/4), melampaui perkiraan rata-rata analis sebesar 3% dalam jajak pendapat perusahaan.
Volume penjualan Unilever meningkat 2,2%, ini merupakan pertumbuhan kuartal kedua setelah beberapa kali penurunan.
Baca Juga: Ini Penyebab Unilever Tarik Kembali Produk Es Krim Magnum Almond di Inggris
Sebelumnya, sejumlah perusahaan barang konsumen berjuang memulihkan volume penjualan yang hilang setelah berbulan-bulan kenaikan harga untuk membebankan biaya yang lebih tinggi kepada pelanggan.
Harga awalnya naik karena pandemi, dan kemudian karena biaya energi melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina.
“Kami semakin percaya diri pada kemampuan kami untuk menghasilkan pertumbuhan volume yang berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi margin kotor,” kata CEO Hein Schumacher dalam sebuah pernyataan.
Unilever juga mempertahankan panduan setahun penuh untuk pertumbuhan penjualan dalam kisaran multi-tahun sebesar 3% hingga 5%, namun mereka memperkirakan volume penjualan akan semakin mendorong pertumbuhan pendapatan.
Sebelumnya, kenaikan harga produk Unilever secara bertahap melambat pada tahun 2023, dan tren tersebut berlanjut pada kuartal pertama tahun ini.
Baca Juga: Unilever Buka Pembicaraan dengan Perusahaan Swasta Soal Penjualan Bisnis Es Krim
Setelah bertahun-tahun mengalami kinerja buruk, Unilever meluncurkan "Rencana Aksi Pertumbuhan" (GAP) pada bulan Oktober.
Hal ini melibatkan investasi lebih banyak pada 30 merek teratas yang mewakili lebih dari 70% penjualan, mendukung inovasi, dan berupaya menuju disiplin operasional yang lebih baik.
"Ini adalah gambaran yang berguna bagi kredibilitas strategi 'GAP' perusahaan," kata analis Jefferies, David Hayes, mengenai hasil kuartal pertama, karena perusahaan berhasil mengalahkan atau memenuhi pertumbuhan penjualan organik dan ekspektasi volume di semua divisi dan wilayah.