kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.600   5,00   0,03%
  • IDX 8.211   121,95   1,51%
  • KOMPAS100 1.139   20,25   1,81%
  • LQ45 816   19,96   2,51%
  • ISSI 288   2,69   0,94%
  • IDX30 427   11,67   2,81%
  • IDXHIDIV20 485   15,33   3,26%
  • IDX80 126   2,40   1,94%
  • IDXV30 134   1,09   0,81%
  • IDXQ30 136   4,13   3,14%

Emas Jadi Aset Cadangan Terbesar Kedua Dunia, Apa yang Pertama?


Jumat, 18 Juli 2025 / 06:17 WIB
Diperbarui Jumat, 18 Juli 2025 / 06:19 WIB
Emas Jadi Aset Cadangan Terbesar Kedua Dunia, Apa yang Pertama?
ILUSTRASI. Batangan emas ditampilkan di sebuah toko perhiasan emas di kota Chandigarh, India utara, 8 Mei 2012. Emas kini menempati posisi sebagai aset cadangan terbesar kedua di dunia setelah dolar Amerika Serikat (AS).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

China menjadi pembeli utama emas dalam tren ini, disusul oleh India dan Turki. Namun, sejumlah analis menilai tren pembelian oleh bank sentral mulai melambat.

Menurut Hamad Hussain, ekonom di Capital Economics, bank sentral diperkirakan masih akan membeli emas, namun dengan kecepatan yang lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Ia menyebut bahwa emas tetap menarik sebagai lindung nilai terhadap risiko fiskal, inflasi, dan geopolitik global, terutama di tengah melemahnya persepsi terhadap dolar AS sebagai aset aman.

Baca Juga: Bea Keluar Emas Bakal Diterapkan Tahun Depan, Ini Respon Bos Freeport

Data dari World Gold Council menunjukkan bahwa pembelian emas oleh bank sentral turun 33% secara kuartalan pada tiga bulan pertama 2025. Di sisi lain, China juga mencatatkan penurunan pembelian emas secara signifikan.

Janet Mui, Kepala Analis Pasar di RBC Brewin Dolphin, memperkirakan momentum pembelian emas akan melemah dalam jangka pendek akibat harga yang sudah tinggi. Namun, dalam jangka panjang, ketidakpastian geopolitik dan keinginan untuk mendiversifikasi cadangan akan tetap mendukung akumulasi emas.

Menurutnya, kebijakan perdagangan AS yang semakin proteksionis mendorong negara mitra dagang untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan memperbesar kepemilikan cadangan non-dolar, termasuk emas.

Meski permintaan dari bank sentral meningkat, mayoritas permintaan emas dunia, sekitar 70%, masih berasal dari sektor perhiasan dan investasi.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Melemah Kamis (17/7), Penguatan Dolar dan Data Ekonomi AS yang Solid

ECB mencatat bahwa dampak geopolitik terhadap harga emas ke depan akan sangat bergantung pada kapasitas pasokan global. 

Pasokan emas, termasuk dari stok di atas tanah, selama beberapa dekade terakhir cukup responsif terhadap lonjakan permintaan. Karena itu, ECB memperkirakan peningkatan permintaan resmi terhadap emas masih dapat diimbangi dengan pertumbuhan pasokan global.
 


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×