Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Chief Executive Tesla Inc Elon Musk menegaskan, total jumlah karyawan pembuat kendaraan listrik tersebut akan meningkat selama 12 bulan ke depan. Hal ini mengklarifikasi rencana perlunya pengurangan pegawai hingga 10% yang sebelumnya dikatakan Musk dalam email kepada para eksekutif Tesla dua hari lalu.
Selain itu, Musk juga menyebut, bahwa gaji pegawai Tesla cenderung stabil dan hanya akan berubah sedikit.
"Total jumlah karyawan akan meningkat, tetapi gaji harus cukup datar," kata Musk dalam sebuah Tweet balasan ke akun Twitter yang tidak diverifikasi yang membuat "prediksi" bahwa jumlah karyawan Tesla akan meningkat selama 12 bulan ke depan.
Total headcount will increase, but salaried should be fairly flat — Elon Musk (@elonmusk) June 4, 2022
Sebelumnya Musk dalam email kepada eksekutif Tesla pada hari Kamis (2/6), yang dilihat oleh Reuters pada hari Jumat (3/6), mengatakan dia memiliki "perasaan yang sangat buruk" tentang ekonomi Amerika Serikat (AS) dan perlu memangkas sekitar 10% pekerjaan.
Baca Juga: Eksodus Tenaga Kerja Mengancam Tesla
Dalam email lain kepada karyawan pada hari Jumat, Musk mengatakan Tesla akan mengurangi jumlah pegawai yang digaji sebesar 10%, karena telah terjadi "kelebihan staf di banyak bidang."
Tapi "jumlah pegawai per jam akan meningkat," katanya.
Saham Tesla merosot 9,2% pada hari Jumat karena berita tersebut.
Menurut pengajuan peraturan Tesla, perusahaan dan anak perusahaannya memiliki hampir 100.000 karyawan pada akhir tahun 2021.
Pada Rabu (1/6), Musk dalam email kepada karyawan Tesla mengeluarkan ultimatum untuk kembali ke kantor minimal 40 jam seminggu. Kegagalan untuk melakukannya akan dianggap sebagai pengunduran diri, tulisnya.
Musk pada hari Kamis mengatakan hari AI Tesla telah didorong ke 30 September, dan mengatakan prototipe Optimus, robot humanoid yang merupakan prioritas perusahaan, dapat siap saat itu dan dapat diluncurkan tahun depan.