Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Kluster baru virus corona yang terdiri dari sembilan kasus menyuarakan keprihatinan di Hong Kong atas transmisi lokal di wilayah yang telah menjadi salah satu yang paling sukses dalam mengendalikan pandemi.
Melansir Reuters, dua kasus pertama di kluster baru tersebut, suami istri, terkonfirmasi positif terjangkit virus corona pada Minggu (31/5).
Sejak itu, empat tetangga, dua rekan kerja istri, dan seorang petugas medis pemadam kebakaran yang membawa wanita itu ke rumahsakit terinfeksi. Belum ada satu pun dari sembilan kasus tersebut yang ke luar negeri baru-baru ini.
Baca Juga: Makin panas, China ancam pembalasan bila AS jatuhkan sanksi soal Hong Kong
"Kami sangat prihatin dengan kluster ini," kata Pemimpin Hong Kong Carrie Lam dalam konferensi pers mingguan, Selasa (2/6), sebelum pertemuan dengan dewan eksekutif, seperti dikutip Reuters
Wanita yang terinfeksi itu adalah pekerja shift malam di gudang Kerry Logistics, tempat dia memberi label makanan yang diimpor dari Inggris, media Hong Kong melaporkan.
Karena itu, Pemerintah Hong Kong berencana memperpanjang larangan pertemuan kelompok yang lebih besar. Kebijakan itu akan berakhir pada Kamis (4/6), dan telah diperpanjang beberapa kali untuk periode dua minggu.
Baca Juga: Soal UU Keamanan Hong Kong, AS langsung bersiap memberi sanksi bagi China
Pertama kali sejak 30 tahun
Pembatasan pertemuan kelompok mendorong polisi menolak untuk pertama kalinya penerapan vigil tahunan puluhan ribu orang Hong Kong di taman pusat kota untuk memperingati demonstran yang terbunuh di dan sekitar Lapangan Tiananmen Beijing 31 tahun yang lalu.
Perpanjangan larangan pertemuan kelompok juga kemungkinan akan menggagalkan rencana pawai peringatan protes anti-pemerintah yang bergulir Juni tahun lalu dan demo menentang pemberlakuan Undang-Undang Keamanan Nasional.
Lam berulang kali mengatakan, langkah-langkah protokol kesehatan tidak memiliki motif politik.
Baca Juga: Aktivis Hong Kong mulai kembali menghimpun massa untuk protes anti UU Keamanan
Dalam konferensi pers Selasa (2/6), dia menyatakan, ini bukan tentang "mengambil kebebasan rakyat", tetapi tentang melindungi orang, yang menambahkan, kesehatan masyarakat "juga merupakan bagian dari keamanan nasional."
Hingga Senin (1/6), Hong Kong melaporkan 1.088 kasus virus corona dan empat kematian. Sejak 20 April, bekas koloni Inggris ini sering kali mencatat nol kasus baru harian virus corona. Bahkan, 26-30 April lalu tanpa infeksi anyar.