kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konflik AS-Iran: 56 orang tewas terhimpit di Iran, Trump enggan mematuhi hukum


Rabu, 08 Januari 2020 / 06:34 WIB
Konflik AS-Iran: 56 orang tewas terhimpit di Iran, Trump enggan mematuhi hukum
ILUSTRASI. Warga Iran memberikan penghormatan terakhir kepada Jenderal Soleimani. (Dok. Reuters)


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Abdul Mahdi mengatakan pada hari Selasa komando operasi gabungan militer Irak telah menerima surat dari Angkatan Darat AS tentang kemungkinan penarikan pasukan mereka. Namun dia mengatakan versi Inggris dan Arab surat itu tidak identik dan karenanya Irak telah meminta klarifikasi.

Lebih dari 5.000 tentara AS tetap di negara itu bersama dengan pasukan asing lainnya sebagai bagian dari koalisi yang telah melatih dan mendukung pasukan keamanan Irak melawan ancaman militan Negara Islam.

Seorang pejabat NATO mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan memindahkan beberapa ratus pelatihnya dari Irak. Kanada mengatakan pada hari Selasa bahwa beberapa dari 500 pasukannya yang berbasis di Irak akan dipindahkan sementara ke Kuwait untuk alasan keamanan.

Baca Juga: Soleimani dimakamkan, Iran: Kematian bagi Amerika, semua pasukan AS adalah teroris

Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam panggilan telepon pada hari Selasa kepada presiden Iran, Hassan Rouhani, mendesak Teheran untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat memperburuk ketegangan regional.

Mimpi buruk bersejarah

Gesekan antara Iran dan Amerika Serikat telah meningkat sejak Trump menarik diri pada 2018 dari kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia, yang disetujui oleh pendahulunya, Barack Obama, dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran yakni dengan memangkas ekspor minyak vitalnya.

Para pejabat AS mengatakan Soleimani terbunuh karena intelijen yang kuat menunjukkan pasukan di bawah komandonya merencanakan serangan terhadap target AS di wilayah tersebut, meskipun mereka tidak memberikan bukti apapun.

Baca Juga: Ketegangan Amerika Serikat dan Iran kerek sektor pertambangan

Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, mengatakan 13 "skenario balas dendam" sedang dipertimbangkan. "Bahkan pilihan terlemah akan memberikan mimpi buruk bersejarah bagi Amerika", katanya.




TERBARU

[X]
×