kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,18   12,88   1.42%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konflik AS-Iran: 56 orang tewas terhimpit di Iran, Trump enggan mematuhi hukum


Rabu, 08 Januari 2020 / 06:34 WIB
Konflik AS-Iran: 56 orang tewas terhimpit di Iran, Trump enggan mematuhi hukum
ILUSTRASI. Warga Iran memberikan penghormatan terakhir kepada Jenderal Soleimani. (Dok. Reuters)


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Setidaknya 56 orang tewas terhimpit di Iran pada Selasa (7/1) ketika puluhan ribu pelayat turun ke jalan-jalan untuk menghadiri pemakaman komandan militer Iran Qassem Soleimani di mana pembunuhan atas dirinya telah menjerumuskan Timur Tengah ke dalam krisis baru dan memicu kekhawatiran perang yang lebih luas.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan Amerika Serikat harus mengantisipasi pembalasan dari Iran atas pembunuhan komandan pasukan Quds elit di Irak pada minggu lalu.

"Saya pikir kita harus bersiap bahwa mereka akan membalas dengan berbagai cara dan bentuk," kata Esper di Pentagon. Dia menambahkan, aksi pembalasan tersebut dapat dilakukan melalui kelompok-kelompok proksi yang didukung Iran di luar Iran atau "dengan tangan mereka sendiri."

Baca Juga: Investor menghitung ulang risiko Timur Tengah, harga minyak dunia anjlok 1%

"Kami siap untuk segala kemungkinan. Dan kemudian kami akan menanggapi dengan tepat apa pun yang mereka lakukan," tegasnya.

Soleimani, seorang tokoh penting di Iran yang mengatur upaya untuk mengusir pasukan AS dari Irak, juga bertanggung jawab atas terbentuknya jaringan pasukan proksi Teheran di seluruh Timur Tengah.

Dia adalah pahlawan nasional bagi banyak orang Iran, baik pendukung kepemimpinan ulama atau tidak, tetapi dipandang sebagai penjahat berbahaya oleh pemerintah Barat yang menentang busur pengaruh Iran yang melintasi Levant dan masuk ke wilayah Teluk.

Seorang pejabat senior Iran mengatakan Teheran sedang mempertimbangkan beberapa skenario untuk membalas kematiannya. Tokoh senior lainnya mengatakan Republik Islam akan menyamai skala pembunuhan AS. Akan tetapi, mereka akan memilih waktu dan tempat.

Baca Juga: Beredar kabar Iran susun 13 skenario balas dendam terhadap AS

"Kami akan membalas dendam, pembalasan yang keras dan pasti," kata kepala Pengawal Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami, kepada kerumunan di Kerman, kota kelahiran Soleimani di Iran tenggara.

Pemakaman Soleimani berlanjut setelah beberapa jam penundaan setelah terjadi aksi desak-desakan, di mana lebih dari 210 orang juga terluka, menurut seorang pejabat Iran yang dikutip oleh kantor berita semi-resmi Fars.

"Hari ini karena padatnya kerumunan orang, sayangnya sejumlah warga kami yang sedang berduka terluka dan sejumlah orang tewas," kata kepala layanan medis darurat Pirhossein Kolivand kepada televisi pemerintah.

Jenazah Soleimani telah dibawa ke kota-kota suci Muslim Syiah di Irak dan Iran, serta ibukota Iran, Teheran, sebelum tiba untuk dimakamkan di "bagian martir" pemakaman kota, menurut kantor berita semi-resmi ISNA.

Baca Juga: Iran: Donald Trump tunjukkan ke dunia siap untuk melakukan kejahatan perang

Di setiap tempat, sejumlah besar orang memenuhi jalan, meneriakkan: "Matilah Amerika" dan menangis karena emosi. Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menangis ketika dia memimpin doa di Teheran.

Perwakilan dari kelompok-kelompok termasuk Islamis Palestina Hamas dan Hizbullah Libanon menghadiri acara pemakaman di Teheran. Pihak oposisi Iran mengatakan proksi seperti itu telah memicu konflik, membunuh dan menggusur warga di Irak, Suriah dan sekitarnya. Teheran mengatakan setiap operasi di luar negeri atas permintaan pemerintah dan menawarkan "dukungan penasihat".

Penarikan pasukan AS

Didorong oleh reaksi publik yang kuat atas pembunuhan Soleimani di tanah Irak, anggota parlemen di Irak memberikan suara pada hari Minggu untuk menuntut penghapusan semua pasukan asing dari negara itu.

Baca Juga: Nasib rupiah tahun ini bergantung perkembangan ketegangan AS-Iran

Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi mengatakan kepada duta besar AS untuk Baghdad bahwa resolusi parlemen harus dilaksanakan. Tetapi Esper mengatakan dia belum menerima permintaan dari Irak untuk mundur dan mencatat bahwa resolusi itu tidak mengikat.

Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan pada hari Senin bahwa surat yang bocor dari militer AS ke Irak yang menciptakan kesan bahwa penarikan AS akan segera terjadi adalah rancangan kata-kata yang buruk yang dimaksudkan hanya untuk menggarisbawahi peningkatan pergerakan pasukan di wilayah tersebut.

Abdul Mahdi mengatakan pada hari Selasa komando operasi gabungan militer Irak telah menerima surat dari Angkatan Darat AS tentang kemungkinan penarikan pasukan mereka. Namun dia mengatakan versi Inggris dan Arab surat itu tidak identik dan karenanya Irak telah meminta klarifikasi.

Lebih dari 5.000 tentara AS tetap di negara itu bersama dengan pasukan asing lainnya sebagai bagian dari koalisi yang telah melatih dan mendukung pasukan keamanan Irak melawan ancaman militan Negara Islam.

Seorang pejabat NATO mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan memindahkan beberapa ratus pelatihnya dari Irak. Kanada mengatakan pada hari Selasa bahwa beberapa dari 500 pasukannya yang berbasis di Irak akan dipindahkan sementara ke Kuwait untuk alasan keamanan.

Baca Juga: Soleimani dimakamkan, Iran: Kematian bagi Amerika, semua pasukan AS adalah teroris

Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam panggilan telepon pada hari Selasa kepada presiden Iran, Hassan Rouhani, mendesak Teheran untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat memperburuk ketegangan regional.

Mimpi buruk bersejarah

Gesekan antara Iran dan Amerika Serikat telah meningkat sejak Trump menarik diri pada 2018 dari kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia, yang disetujui oleh pendahulunya, Barack Obama, dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran yakni dengan memangkas ekspor minyak vitalnya.

Para pejabat AS mengatakan Soleimani terbunuh karena intelijen yang kuat menunjukkan pasukan di bawah komandonya merencanakan serangan terhadap target AS di wilayah tersebut, meskipun mereka tidak memberikan bukti apapun.

Baca Juga: Ketegangan Amerika Serikat dan Iran kerek sektor pertambangan

Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, mengatakan 13 "skenario balas dendam" sedang dipertimbangkan. "Bahkan pilihan terlemah akan memberikan mimpi buruk bersejarah bagi Amerika", katanya.

Reuters melaporkan bahwa pasukan rudal Iran telah disiagakan. Dari pihak AS, Pentagon telah memindahkan ribuan pasukan tambahan ke wilayah tersebut, termasuk sekitar 3.500 tentara dari Divisi Lintas Udara ke-82.

Terlepas dari retorikanya yang keras, Iran akan ingin menghindari konflik militer konvensional dengan pasukan AS yang superior, kata para analis.

Pada hari Sabtu, Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington telah memilih 52 situs Iran, termasuk yang penting bagi budaya Iran, sebagai target untuk menyerang jika Iran menyerang aset Amerika atau AS dalam menanggapi kematian Soleimani.

Baca Juga: Dilema China dalam konflik panas Amerika Serikat versus Iran

Usulan itu, yang akan melanggar konvensi dan perjanjian internasional, menyebabkan kekhawatiran di seluruh dunia. Pentagon sendiri mengeluarkan peringatan bahwa mereka tidak akan mengambil tindakan apa pun yang akan melanggar hukum internasional.

Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa ia akan enggan mematuhi hukum.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×