Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Juru bicara sayap bersenjata Hamas Abu Ubaida menanggapi penambahan pasukan dengan menantang, mendesak warga Palestina untuk bangkit.
Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian beberapa orang semalam yang mereka katakan mungkin menghirup gas beracun.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berharap pertempuran berakhir lebih cepat. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyerukan pengurangan kekerasan
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus menyerang kemampuan militer Hamas dan kelompok Gaza lainnya. Hamas dianggap sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Israel.
Pada hari Rabu, pasukan Israel membunuh seorang komandan senior Hamas dan mengebom beberapa bangunan yang menurut Israel terkait dengan kegiatan faksi tersebut.
Baca Juga: Perayaan Idul Fitri di Palestina terhenti akibat serangan Israel ke Gaza
Israel melancarkan serangannya setelah Hamas menembakkan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur selama bulan puasa Ramadhan. [nL8N2MZ52V]
Permusuhan telah membuka front baru dengan memicu ketegangan antara orang Yahudi Israel dan 21% minoritas Arab di negara itu yang tinggal bersama mereka di beberapa komunitas.
Kelompok Yahudi dan Arab menyerang orang dan merusak toko, hotel dan mobil dalam semalam. Di Bat Yam, selatan Tel Aviv, puluhan orang Yahudi memukuli dan menendang seorang pria yang dianggap orang Arab saat ia terbaring di tanah.
Satu orang ditembak dan terluka parah oleh orang-orang Arab di kota Lod, di mana pihak berwenang memberlakukan jam malam, dan lebih dari 150 penangkapan dilakukan di Lod dan kota-kota Arab di Israel utara, kata polisi.