Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank Dunia pada hari Rabu (2/3) mengumumkan telah menghentikan semua programnya di Rusia dan Belarusia dengan segera. Langkah ini diambil sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina.
Melansir Reuters, dalam pernyataannya Bank Dunia tidak menyetujui pinjaman atau investasi baru di Rusia sejak 2014, tahun ketika Rusia mencaplok wilayah Krimea di Ukraina.
Di Belarusia, Bank Dunia memiliki komitmen pinjaman mencapai US$ 308 juta pada tahun 2020. Di antaranya termasuk proyek-proyek aktif seperti proyek pemanas biomassa, pekerjaan pembangunan kehutanan dan modernisasi pendidikan.
Bank Dunia menyatakan belum menyetujui pinjaman baru ke Belarusia sejak pertengahan 2020, saat di mana Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada negara itu atas pemilihan presiden yang disengketakan.
Baca Juga: Pasukan Rusia Mengklaim Telah Menguasai Kota Pelabuhan Strategis Ukraina, Kherson
Sejak tahun 1990-an, Bank Dunia telah meminjamkan lebih dari US$ 16 miliar ke Rusia. Proyek terbaru yang disetujui termasuk program pemuda di Kaukasus Utara pada tahun 2013 dan program warisan budaya sejak 2010.
Keputusan Bank Dunia untuk menghentikan semua programnya di Rusia dan Belarusia diumumkan sehari setelah pemimpin Bank Dunia dan IMF mengatakan mereka berlomba untuk memberikan miliaran dolar dana tambahan ke Ukraina.
Dua lembaga keuangan internasional tersebut menyatakan akan menyalurkan bantuan dana ke Ukraina dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.
Baca Juga: Bantuan Bank Dunia ke Ukraina Diperkirakan akan Cair dalam Beberapa Hari
Dalam wawancaranya dengan CBS hari Minggu (27/2), Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan segalanya untuk mendukung rakyat Ukraina. Meskipun demikian, Bank Dunia disebut belum mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika pemerintah Ukraina jatuh.
Minggu lalu Malpass juga sempat berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait pencairan dana bantuan. Malpass saat itu mengatakan Bank Dunia sedang menyiapkan pencairan US$ 350 juta ke Ukraina yang akan dipertimbangkan oleh dewan grup pada akhir Maret.
Malpass menyebut saat ini Bank Dunia dan IMF juga sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk membantu negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina untuk mengelola pengungsi.