Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - CHASIV YAR. Korban tewas di apartemen yang terletak di Kota Chasiv Yar, Donetsk, bertambah menjadi 31 orang, Presiden Ukraina Vlodomyr Zelensky melaporkan pada Senin (11/7).
Sampai saat ini tim penyelamat masih berusaha mencari korban yang tertimpa reruntuhan. Dilansir dari Reuters, setidaknya dua lusin warga sipil masih terperangkap sejak Sabtu (9/7) lalu. Awal pekan ini 9 orang di antaranya telah berhasil diselamatkan.
Menurut para saksi mata, setidaknya ada tiga serangan yang terdengar dan langsung menghantam bangunan apartemen mereka.
Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai serangan teroris. Yermak bahkan meminta agar Rusia ditetapkan sebagai negara teroris.
Baca Juga: Pasukan Rusia Mulai Gempur Donetsk, Fokus di Kota Sloviansk dan Kramatorsk
Pakar militer menilai, Rusia sengaja melakukan serangan seperti itu untuk membuka jalan bagi pasukan baru yang melintas dari darat. Setelah mengeklaim berhasil menguasai Luhansk, kini pasukan Rusia memang fokus menaklukkan Donetsk.
Provinsi Luhansk dan Donetsk, atau disebut wilayah Donbas, dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia sejak tahun 2014. Bahkan, sebelum invasi dimulai akhir Februari lalu, Rusia telah mengakui kedaulatan atas Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk.
Pada Senin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, dia bertujuan untuk menyerahkan kendali Donbas kepada separatis. Putin juga melonggarkan aturan bagi Ukraina untuk memperoleh kewarganegaraan Rusia.
Baca Juga: Roket Rusia Menghantam Apartemen di Donetsk, 15 Warga Sipil Dilaporkan Tewas
Tidak hanya di Chasiv Yar, Kota Kharkiv juga masih merasakan serangan artileri, roket, dan tank Rusia. Gubernur Oleh Synehubov mengatakan, serangan itu telah menewaskan 3 orang dan melukai 31 lainnya, termasuk anak-anak.
Zelensky menyebutkan, Rusia telah melakukan 34 serangan udara sejak Sabtu lalu. Beberapa di antaranya juga menargetkan kawasan permukiman sipil seperti yang terjadi di Chasiv Yar dan Kharkiv.
Namun, Rusia masih menyangkal tuduhan telah menyerang warga sipil. Padahal, kenyataannya banyak kota besar, kota kecil, dan desa di Ukraina telah menjadi reruntuhan sejak invasi.
Serangan ke fasilitas umum, seperti teater, pusat perbelanjaan, dan stasiun kereta api, juga terbukti telah menyebabkan banyak kematian warga sipil.