Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Otoritas kesehatan Korea Selatan berencana menguji lebih dari 200.000 anggota Gereja Shincheonji Yesus yang menjadi pusat lonjakan kasus virus corona negara tersebut.
Hal tersebut dikatakan pada Selasa (25/2), setelah jumlah korban terinfeksi virus corona di Korea Selatan mencapai 893.
Wabah yang menyebar cepat di Korea Selatan telah memicu kekhawatiran bahwa virus corona, yang diyakini telah dimulai di pusat kota Wuhan di Cina pada bulan Desember, berkembang menjadi pandemi global.
Asal tahu saja, sekitar 605 dari kasus Korea Selatan telah dikaitkan dengan Gereja Shincheonji Yesus, di mana kasus pertama dilaporkan pada seorang wanita berusia 61 tahun, tetapi tidak diketahui bagaimana ia menjadi terinfeksi.
Baca Juga: Update Virus Corona: Terjangkit 80.146,meninggal 2.699,sembuh 27.563 (25/2-10.00 WIB)
Baca Juga: Virus corona merebak di Timur Tengah, sudah enam negara terjangkit
Dari 60 kasus baru yang dilaporkan pada hari Selasa, 16 di antaranya berada di sebelah tenggara kota Daegu, tempat gereja itu berada, dan 33 lainnya berasal dari provinsi terdekat Gyeongsang Utara, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Korea Selatan juga melaporkan kematian kesembilan akibat virus itu, yakni seorang pasien dari sebuah rumah sakit di Provinsi Gyeongsang Utara.
Pemimpin Gereja Shincheonji mengatakan telah setuju untuk memberikan otoritas dengan nama-nama semua anggotanya di Korea Selatan, diperkirakan oleh media sekitar 215.000 orang.
Pemerintah akan melakukan tes virus corona pada semua anggota "sesegera mungkin" begitu mendapat informasi, kantor perdana menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Sangat penting untuk menguji semua anggota gereja untuk menahan penyebaran virus dan mengurangi kecemasan masyarakat," kata kantor perdana menteri.