CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Korea Selatan kecam Korea Utara yang buka bendungan tanpa pemberitahuan


Selasa, 04 Agustus 2020 / 11:03 WIB
Korea Selatan kecam Korea Utara yang buka bendungan tanpa pemberitahuan
ILUSTRASI. Korea Selatan kecam Korut


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang sempat tenang kembali membara. Alasannya, Korea Selatan menuduh Korea Utara melanggar perjanjian antar-Korea setelah membuka bendungan yang berada di perbatasan sejak akhir Juli lalu.

Sumber Yonhap dari Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, pada Senin (3/8), Korea Utara kembali membuak sebagian pintu air di Bendungan Hwanggang yang berada di perbatasan Korea sebelah barat. 

Air dari bendungan tersebut mengalir ke Sungai Imjin. Langkah ini membuat pihak berwenang di sekitar sungai Imjin lebih waspada terhadap potensi kenaikan permukaan air. Terlebih kini, Korea Selatan sedang dilanda hujan deras. 

"Korea Utara telah membuka gerbang bendungan tiga kali dari Juli hingga 3 Agustus. Korea Utara belum memberi tahu kami sebelumnya karena membuka gerbang bendungan," kata pejabat kementerian itu kepada Yonhap.

Baca Juga: Hujan deras dan banjir di Korea Selatan, 1.000 orang mengungsi dan 13 meninggal dunia

"Permukaan air di Jembatan Pilseung pada Selasa (4/8) pukul 7 pagi capai 2,99 meter, dan itu belum mencapai tingkat yang mengkhawatirkan," katanya. "Pemerintah bekerja sama erat dengan beberapa institusi, menjaga komunikasi dan secara ketat mengikuti sistem respon."

Asal tahu saja, berdasarkan perjanjian yang ditandatangani antara kedua negara Korea itu, pada Oktober 2009, Korea Utara setuju untuk memberi tahu Korea Selatan mengenai rencananya untuk membuka pintu air, menyusul kecelakaan mematikan yang menewaskan enam warga Korea Selatan setelah Korea Utara mengeluarkan air dari Bendungan Hwanggang tanpa pemberitahuan.

"Pemerintah mempertahankan sikap bahwa (kedua Korea) harus mematuhi perjanjian antar-Korea," katanya.

Kewaspadaan pemerintah Korea Selatan terhadap banjir memang sedang tinggi. Ini terjadi setelah hujan deras selama berhari-hari yang menyebabkan wilayah Seoul dan sekitarnya mengalami banjir parah. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×