kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Korea Selatan: Krisis virus corona saat ini jauh lebih besar dari wabah awal


Selasa, 18 Agustus 2020 / 20:25 WIB
Korea Selatan: Krisis virus corona saat ini jauh lebih besar dari wabah awal
ILUSTRASI. Pejalan kaki dengan memakai masker menyeberang jalan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Seoul, Korea Selatan, 28 Mei 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

Semua pertemuan gereja telah dilarang di Seoul dan Gyeonggi sejak Sabtu (15/8) pekan lalu. Sementara acara olahraga dihentikan kembali dan warga didesak untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu.

Cluster terbesar virus corona saat ini berpusat di Gereja Sarang Jeil di Seoul, dipimpin oleh seorang pendeta konservatif kontroversial yang telah dinyatakan positif terjangkit virus corona. Hingga selasa (18/8), sebanyak 457 kasus terkait dengan gereja itu. 

Tapi, otoritas kesehatan mengatakan, situasi saat ini adalah "krisis yang jauh lebih besar" dari wabah awal Korea Selatan, ketika lebih dari 5.000 orang yang terkait dengan sekte agama terinfeksi virus corona. Kluster itu berpusat di Selatan Kota Daegu. 

Baca Juga: Kasus corona di Korea Selatan melonjak, Presiden Moon: Negara dalam situasi gawat!

Tetapi, anggota Gereja Sarang Jeil tinggal di seluruh negeri. Kali ini, "Ada risiko virus menyebar ke seluruh negeri," kata Kwon Jun-wook, Wakil Direktur Jenderal Pusat Pengendalian Penyakit Korea Selatan seperti dilansir Channel News Asia.

"Jika penyebaran tidak dapat dibendung minggu ini, kehidupan sehari-hari di seluruh negeri mungkin harus dihentikan," sebut dia.



TERBARU

[X]
×