Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
Dalam beberapa hari terakhir, kasus virus baru selalu lebih dari 50, ambang batas yang oleh otoritas kesehatan dianggap sebagai kriteria untuk normalisasi sebagian besar kegiatan sehari-hari dalam kondisi orang mengikuti langkah-langkah sanitasi dasar.
Wabah kluster besar pertama di wilayah ibu kota datang dari Itaewon, distrik kehidupan malam yang populer di Seoul. Sejak wabah ini diketahui di awal Mei, sudah lebih dari 270 kasus diikat ke kluster Itaewon.
Kemudian, kluster dari gudang e-commerce milik Coupang Inc di Bucheon, sebelah barat Seoul. Untuk kluster ini, sedikitnya 140 kasus telah ditelusuri.
Sementara kasus-kasus yang terkait dengan Itaewon dan pusat distribusi mulai melambat, infeksi sporadis yang ditelusuri dari pertemuan keagamaan mulai meningkat sejak Juni. Lebih dari 90 kasus telah terhubung ke gereja-gereja di wilayah metropolitan.
Baca Juga: Corona di Korea: 97% kasus baru Covid-19 di Juni berasal dari Seoul dan sekitarnya
Dalam beberapa hari terakhir, kasus-kasus yang terhubung dengan bisnis penjualan door to door dan tempat olahraga tenis meja menambah kekhawatiran bagi otoritas kesehatan.
Lebih dari 110 kasus telah ditelusuri dari kluster bisnis door to door. Sementara 60 kasus telah dikaitkan dengan pusat tenis meja di Yangcheon Ward, barat daya Seoul.
Kebangkitan dalam kasus-kasus virus baru dalam beberapa pekan terakhir telah menekan otoritas kesehatan untuk kembali ke kampanye jarak sosial ketat nasional yang diberlakukan negara itu antara 22 Maret dan 5 Mei.
Namun, otoritas kesehatan telah mengatakan bahwa mereka belum mempertimbangkan untuk beralih ke jarak sosial yang luas dan ketat, dengan alasan bahwa kemampuan karantina negara itu cukup untuk menangani situasi virus.