Sumber: AP News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Korea Utara pada hari Kamis (13/4) kembali melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM). Oleh para pengamat, ICBM yang meluncur kali ini diduga merupakan jenis terbaru.
Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan mengatakan, rudal itu diluncurkan pada sudut tinggi dari dekat ibu kota Korea Utara, Pyongyang dan jatuh di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang setelah penerbangan sejauh 1.000 kilometer.
Dilansir AP News, militer Korea Selatan menggambarkan ICBM itu memiliki jangkauan menengah atau lebih jauh. Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional AS menyebutnya rudal jarak jauh dan menteri pertahanan Jepang menyebutnya sebagai senjata kelas ICBM.
Militer Korea Selatan yakin tetangganya itu telah meluncurkan rudal balistik jenis baru yang kemungkinan menggunakan bahan bakar padat. Jika benar, ini menjadi uji coba pertama Korea Utara untuk senjata semacam itu.
Baca Juga: Korea Utara Pamer Hulu Ledak Nuklir Baru, Janji Produksi Lebih Banyak
Kelebihan ICBM dengan Bahan Bakar Padat
ICBM dengan bahan bakar padat adalah salah satu senjata teknologi tinggi utama yang dijanjikan akan dibangun oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Senjata lain yang ingin ia peroleh adalah rudal multihulu ledak, kapal selam bertenaga nuklir, rudal hipersonik, dan satelit mata-mata. Semua itu dilakukan untuk mengatasi ancaman militer AS.
ICBM dengan bahan bakar padat ini sempat terlihat pada parade militer Korea Utara awal bulan Februari lalu. Saat itu, jenis rudal baru ini muncul bersamaan dengan 11 unit ICBM Hwasong-17 yang jadi andalan.
Baca Juga: Sebelas Rudal Nuklir Hwasong-17 Muncul dalam Parade Militer Korea Utara
Sebagian besar rudal balistik milik Korea Utara menggunakan bahan bakar cair yang mengharuskannya diisi dengan propelan di lokasi peluncurannya. Proses itu memakan banyak waktu dan jelas akan memberikan kerugian di situasi perang.
Mengembangkan ICBM berbahan bakar padat telah lama menjadi target militer Korea Utara. Bahan bakar jenis ini dianggap bisa membuat rudal nuklirnya lebih sulit dilacak dan dihancurkan.
Ditampilkannya rudal dengan bahan bakar padat tersebut sepertinya merupakan pesan Kim Jong Un kepada dunia bahwa saat ini kemampuan militer Korea Utara telah berkembang pesat dan siap menghadapi berbagai ancaman.