Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara menegaskan, latihan militer gabungan yang mereka gelar baru-baru ini tidak bertujuan untuk mengancam siapapun.
Militer Korea Utara melakukan "latihan serangan" dua sistem peluncuran roket pada Senin (2/3) di bawah pengawasan langsung Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Dalam pernyataan yang kantor berita KCNA rilis Selasa (3/3), Kim Yo Jong, pejabat senior Pemerintah Korea Utara yang juga saudara perempuan Kim Jon Un, menyebutkan, Korea Selatan tidak jujur dan malah mengkritik peluncuran rudal Korea Utara.
Baca Juga: Terpopuler: Anies larang warga datangi tempat virus corona, Korut tembakkan rudal
"Sebuah keputusan baru-baru ini untuk menunda latihan militer gabungan AS-Korea Selatan karena kekhawatiran tentang penyebaran virus corona, dan bukan karena keinginan akan perdamaian," kata Kim Yo Jong seperti dikutip Reuters.
Di saat negara-negara tetangganya tengah berjibaku menahan wabah virus corona, Korea Utara menguji coba senjata. Pyongyang menembakkan dua proyektil jarak dekat dari daerah sekitar Kota Wonsan ke perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
"Proyektil itu ditembakkan pada pukul 12:37 malam waktu Korea dan diperkirakan memiliki jarak terbang 240 kilometer dan ketinggian 35 kilometer," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir CNN, Senin (2/3).
Baca Juga: Tiba-tiba Korea Utara luncurkan dua roket, Korea Selatan bersiaga
Proyektil tersebut kemungkinan merupakan bagian dari latihan militer gabungan Korea Utara. Latihan bergulir mulai Jumat (28/2), untuk memperingati satu tahun KTT Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi dengan Presiden AS Donald Trump yang berakhir tanpa kesepakatan.
Media pemerintah Korea Utara melaporkan, Kim Jon Un memimpin latihan tersebut. Tujuan dari latihan milter gabungan itu adalah untuk menilai mobilitas dan kemampuan serangan kekuatan tembakan dari unit-unit pertahanan negaranya.
Kementerian Pertahanan Jepang belum bisa mengonfirmasi, apakah proyektil mendarat di dalam wilayahnya atau zona ekonomi eksklusif. Dan, mereka menyebutkan, tidak ada kerusakan yang dilaporkan atas pesawat atau kapal di daerah tersebut.
Baca Juga: Tetangganya berjibaku dengan wabah corona, Korea Utara malah tembakkan dua proyektil
"Peluncuran rudal balistik berulang-ulang oleh Korea Utara baru-baru ini merupakan masalah serius bagi masyarakat internasional, termasuk Jepang," tulis Kementerian Pertahanan Jepang dalam sebuah pernyataan seperti dikutip CNN.