kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Korea Utara: Pemerintah AS gangster dan salah ambil langkah


Senin, 29 Maret 2021 / 10:13 WIB
Korea Utara: Pemerintah AS gangster dan salah ambil langkah
ILUSTRASI. Pemerintah Korea Utara mengatakan pada hari Sabtu (27/3/2021) bahwa pemerintahan AS Joe Biden telah mengambil langkah pertama yang salah. KCNA via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dia menuduh pemerintahan Biden memanfaatkan setiap kesempatan untuk memprovokasi Pyongyang dengan mencapnya sebagai "ancaman keamanan."

Uji coba rudal tersebut dilakukan hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjanji untuk menangani denuklirisasi Korea Utara dan mengkritik pelanggaran hak asasi manusia yang "sistemik dan meluas" selama kunjungan ke Seoul dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.

Korea Utara juga mengecam Korea latihan militer bersama Korea Selatan-AS yang berakhir pada pekan lalu.

Ri mengatakan Washington bersikeras pada "logika seperti gangster" untuk dapat membawa aset nuklir strategis ke Korea Selatan dan menguji rudal balistik antarbenua sesuai keinginannya, tetapi melarang Korea Utara untuk menguji bahkan senjata taktis.

Baca Juga: Sehari setelah Korea Utara tembakkan rudal, Kim Jong Un muncul ke publik

"Kami tahu betul apa yang harus kami lakukan. Kami akan terus meningkatkan kekuatan militer kami yang paling menyeluruh dan luar biasa," imbuh Ri.

Kim Dong-yup, seorang profesor di Universitas Kyungnam di Seoul, mengatakan pernyataan Ri berarti Korea Utara berpotensi meningkatkan ketegangan militer dalam beberapa bulan mendatang dengan mengembangkan dan menguji senjata canggih.

Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Jumat bahwa citra satelit komersial menunjukkan Korea Utara terus menghasilkan konsentrat uranium, yang digunakan untuk membuat senjata nuklir, selama delapan bulan terakhir, meskipun belum menguji bom apa pun sejak 2017.

Selanjutnya: AS: Korea Utara menimbulkan risiko keamanan yang signifikan bagi Amerika



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×