kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

Korea Utara: Pemerintah AS gangster dan salah ambil langkah


Senin, 29 Maret 2021 / 10:13 WIB
Korea Utara: Pemerintah AS gangster dan salah ambil langkah
ILUSTRASI. Pemerintah Korea Utara mengatakan pada hari Sabtu (27/3/2021) bahwa pemerintahan AS Joe Biden telah mengambil langkah pertama yang salah. KCNA via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dia menuduh pemerintahan Biden memanfaatkan setiap kesempatan untuk memprovokasi Pyongyang dengan mencapnya sebagai "ancaman keamanan."

Uji coba rudal tersebut dilakukan hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjanji untuk menangani denuklirisasi Korea Utara dan mengkritik pelanggaran hak asasi manusia yang "sistemik dan meluas" selama kunjungan ke Seoul dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.

Korea Utara juga mengecam Korea latihan militer bersama Korea Selatan-AS yang berakhir pada pekan lalu.

Ri mengatakan Washington bersikeras pada "logika seperti gangster" untuk dapat membawa aset nuklir strategis ke Korea Selatan dan menguji rudal balistik antarbenua sesuai keinginannya, tetapi melarang Korea Utara untuk menguji bahkan senjata taktis.

Baca Juga: Sehari setelah Korea Utara tembakkan rudal, Kim Jong Un muncul ke publik

"Kami tahu betul apa yang harus kami lakukan. Kami akan terus meningkatkan kekuatan militer kami yang paling menyeluruh dan luar biasa," imbuh Ri.

Kim Dong-yup, seorang profesor di Universitas Kyungnam di Seoul, mengatakan pernyataan Ri berarti Korea Utara berpotensi meningkatkan ketegangan militer dalam beberapa bulan mendatang dengan mengembangkan dan menguji senjata canggih.

Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Jumat bahwa citra satelit komersial menunjukkan Korea Utara terus menghasilkan konsentrat uranium, yang digunakan untuk membuat senjata nuklir, selama delapan bulan terakhir, meskipun belum menguji bom apa pun sejak 2017.

Selanjutnya: AS: Korea Utara menimbulkan risiko keamanan yang signifikan bagi Amerika




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×