kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Korea Utara: Pengembangan senjata adalah pilihan tak terhindarkan


Jumat, 05 November 2021 / 23:00 WIB
Korea Utara: Pengembangan senjata adalah pilihan tak terhindarkan


Sumber: Yonhap,Al Jazeera,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara mengatakan pada Kamis (5/11), pengembangan senjata barunya adalah "pilihan tak terhindarkan" untuk mencegah perang dan melindungi rakyat mereka.

Dalam dua bulan terakhir, Korea Utara melakukan serangkaian peluncuran rudal, termasuk uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) pada Oktober lalu.

“Penguatan kemampuan pertahanan diri kami adalah pilihan yang tak terhindarkan untuk mencegah perang dan melindungi kedaulatan, martabat, dan hak rakyat negara kami untuk bertahan hidup dan berkembang,” kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam pernyataan yang di-posting di situsnya, seperti dikutip Yonhap.

Mengutip seorang ahli Rusia yang tidak disebutkan namanya, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebutkan, AS dan negara-negara Barat lainnya mengkritik perkembangan militer Korea Utara sambil tetap diam atas tindakan serupa Korea Selatan, seperti uji coba SLBM pada  September.

Baca Juga: Lewat robot guru, Korea Utara berupaya meningkatkan pendidikan

"Ini adalah penilaian yang akurat atas tindakan tidak adil dari standar ganda AS dan negara-negara Barat yang secara membabi buta mempermasalahkan langkah-langkah kami untuk memperkuat kemampuan pertahanan nasional," ujar Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Sebelumnya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan, pengembangan senjata negaranya diperlukan dalam menghadapi kebijakan "bermusuhan" dari AS dan penumpukan militer di Korea Selatan yang mengacaukan Semenanjung Korea.

Korea Utara hanya meningkatkan militernya untuk membela diri dan tidak untuk memulai perang, Kim menegaskan dalam pidatonya di Pameran Pengembangan Pertahanan, menurut sebuah laporan pada 12 Oktober lalu oleh kantor berita KCNA.

"Amerika Serikat telah sering memberi isyarat bahwa mereka tidak memusuhi negara kita, tetapi tidak ada dasar perilaku untuk percaya bahwa mereka tidak (memusuhi)," kata Kim, seperti dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Korea Utara: Setiap perilaku salah AS dan PBB bawa konsekuensi lebih serius

“Untuk keturunan kita, kita harus kuat. Kita harus kuat dulu. Ancaman militer yang dihadapi negara kita berbeda dari apa yang kita lihat sepuluh, lima, atau tiga tahun lalu,” ujarnya seraya menambahkan, ketegangan di semenanjung Korea tidak akan mudah diselesaikan “karena AS”.

Kim membuat pernyataan itu sambil berdiri di depan berbagai senjata, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-16, foto di surat kabar partai berkuasa Korea Utara, Rodong Sinmun menunjukkan.

Hwasong-16 adalah ICBM terbesar Korea Utara dan diluncurkan dalam parade militer pada Oktober 2020, tetapi belum diuji coba.

“Kami tidak membahas perang dengan siapa pun, melainkan untuk mencegah perang itu sendiri, dan secara harfiah meningkatkan pencegahan perang untuk perlindungan kedaulatan nasional,” sebut Kim.

“Pernyataan Amerika Serikat bahwa mereka tidak memiliki perasaan bermusuhan terhadap Korea Utara sulit dipercaya dalam menghadapi penilaian dan tindakan yang salah,” kata Kim tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Selanjutnya: Adik perempuan Kim Jong Un kudeta kakaknya, ini kata Korea Selatan



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×