Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya pada Rabu (28/9), menurut militer Korea Selatan, hanya sehari sebelum Wakil Presiden AS Kamala Harris tiba di Seoul.
Peluncuran itu Korea Utara lakukan dua hari setelah pasukan Korea Selatan dan AS melakukan latihan militer di perairan lepas pantai timur yang melibatkan sebuah kapal induk.
Pada Minggu (25/9), Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah laut di lepas pantai timurnya.
Dua rudal pada Rabu meluncur dari daerah Sunan di Pyongyang, ibu kota Korea Utara, antara pukul 18:10 dan 18:20 waktu setempat, Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan.
Baca Juga: Wapres AS Kamala Harris Dijadwalkan Kunjungi Zona Demiliterisasi Korea
"Militer kami telah memperkuat pengawasan dan kewaspadaan dan menjaga postur kesiapan udara sambil bekerjasama erat dengan Amerika Serikat," kata JCS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Penjaga Pantai Jepang juga melaporkan dugaan uji coba rudal balistik pada Rabu. Menteri Pertahanan Jepang Toshiro Ino mengutuk sebagai langkah yang "tidak bisa diterima".
"Serangkaian tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistik berulang, menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan, dan masyarakat internasional," ujar Ino, seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: AS-Korsel Gelar Latihan Militer Gabungan Usai Korut Uji Coba Rudal
Setelah ke Jepang, Harris akan melakukan kunjungan Korea Selatan dan menyambangi Zona Demiliterisasi (DMZ), yang dijaga ketat oleh Korea Utara, pada Kamis (29/9).
Dalam pidato beberapa jam sebelumnya di atas kapal perusak USS Howard di Kota Yokosuka Jepang, Harris menyebut peluncuran rudal Korea Utara pada Minggu sebagai bagian dari "program senjata terlarang".
"Yang mengancam stabilitas regional dan melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB," ungkapnya.