Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Korea Utara akhirnya memberi tahun Jepang terkait waktu peluncuran satelit mata-mata terbaru mereka. Pyongyang mengatakan bahwa peluncuran akan dilakukan antara tanggal 22 November dan 1 Desember 2023.
Pemberitahuan ini kemudian diumumkan oleh Penjaga Pantai Jepang pada hari Selasa (21/11). Disebutkan juga bahwa peluncuran satelit mata-mata Korea Utara akan diarahkan ke Laut Kuning dan Laut Cina Timur.
Pemberitahuan tersebut memicu kecaman langsung dari Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. Dirinya mengatakan Jepang akan menyiagakan sistem pertahanan seperti kapal perusak Aegis dan rudal pertahanan udara PAC-3 untuk menghadapi situasi tidak terduga.
"Sekalipun tujuannya adalah untuk meluncurkan satelit, penggunaan teknologi rudal balistik merupakan pelanggaran terhadap serangkaian resolusi Dewan Keamanan PBB. Ini juga merupakan masalah yang sangat mempengaruhi keamanan nasional," kata Kishida, dikutip Reuters.
Baca Juga: Kim Jong Un Minta Angkatan Lautnya Selalu Bersiap untuk Perang
Kishida juga mengatakan bahwa Jepang akan bekerja sama dengan Amerika Serikat, Korea Selatan dan negara-negara lain untuk mendesak Korea Utara agar peluncuran dibatalkan.
Tahun ini Korea Utara telah dua kali melakukan peluncuran satelit mata-mata dan keduanya gagal. Uji coba bulan ini akan menjadi yang ketiga tahun ini.
Korea Utara memberi tahu Jepang terkait jadwal peluncuran karena Jepang adalah otoritas koordinator Organisasi Maritim Internasional untuk perairan tersebut.
Baca Juga: Korut Uji Coba Mesin Berbahan Bakar Padat Baru untuk Rudal Balistik Jarak Menengah
Pemberitahuan ini juga terjadi tak lama setelah Korea Utara mengecam potensi penjualan ratusan rudal oleh AS ke Jepang dan Korea Selatan. Pyongyang menyebutnya sebagai tindakan berbahaya yang meningkatkan ketegangan di kawasan dan memicu perlombaan senjata baru.
Bulan September lalu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pusat peluncuran ruang angkasa paling modern di Rusia, di mana Presiden Vladimir Putin berjanji untuk membantu Pyongyang membangun satelit.
Kementerian Pertahanan Korea Utara mengatakan Pyongyang akan meningkatkan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan dan menanggapi ketidakstabilan di kawasan, yang menurut mereka disebabkan oleh AS dan sekutunya.
Penempatan satelit mata-mata di orbit Bumi juga dirancang untuk memantau pergerakan pasukan AS dan Korea Selatan.