kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Korut Kirim Ratusan Balon yang Membawa Kotoran ke Korsel sebagai Hadiah


Kamis, 30 Mei 2024 / 07:58 WIB
Korut Kirim Ratusan Balon yang Membawa Kotoran ke Korsel sebagai Hadiah
ILUSTRASI. Korea Utara mengirimkan ratusan balon yang membawa sampah dan kotoran melintasi perbatasan Sputnik/ Vladimir Smirnov/REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara mengirimkan ratusan balon yang membawa sampah dan kotoran melintasi perbatasan yang dijaga ketat ke Korea Selatan pada hari Rabu (29/5/2024). 

Pemerintah Korea Utara menyebutnya sebagai "hadiah yang tulus". 

Aksi ini memicu kemarahan dari Seoul, yang mengatakan tindakan tersebut tidak berdasar dan berbahaya.

Mengutip Reuters, foto-foto yang dirilis oleh militer Korea Selatan menunjukkan balon-balon yang diterbangkan dengan kantong plastik diikatkan pada balon tersebut. 

Gambar lain tampak menunjukkan sampah berserakan di sekitar balon yang terjatuh, dengan kata "kotoran" tertulis di tas di salah satu foto.

Menurut militer Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, hingga Rabu sore, lebih dari 260 balon telah terdeteksi, dan sebagian besar telah mendarat di tanah, membawa kotoran hewan dan sampah. Mereka menyebut tindakan tersebut tidak berdasar dan berbahaya.

Korea Utara mengatakan bahwa balon-balon tersebut merupakan pembalasan atas kampanye propaganda yang sedang berlangsung oleh para pembelot Korea Utara dan aktivis di Korea Selatan, yang secara rutin mengirimkan balon berisi selebaran anti-Pyongyang, bersama dengan makanan, obat-obatan, uang, dan stik USB yang berisi video musik K-pop dan drama melintasi perbatasan.

Baca Juga: Kim Jong Un Tak Akan Setop Proyek Pengintaian Luar Angkasa

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan seorang pejabat partai yang berkuasa, mengeluarkan pernyataan di media pemerintah KCNA, mengecam Seoul sebagai kota yang memalukan dan kurang ajar karena mengkritik balon-balon tersebut sambil membela kebebasan berekspresi warganya sendiri.

"Balon-balon yang diberikan oleh Korea Utara adalah “hadiah yang tulus” bagi warga Korea Selatan yang menyerukan kebebasan berekspresi," katanya. 

Kim Yo Jong berjanji untuk mengirimkan puluhan kali lipat jumlah yang ia katakan telah dikirimkan oleh Korea Selatan ke wilayahnya.

Baca Juga: Korea Utara Tuding AS dan Korea Selatan Terbangkan Pesawat Mata-Mata dan Kirim Kapal

Perang Psikologi

Seorang pejabat di kantor kepresidenan Seoul mengatakan Korea Utara mungkin ingin "menguji" reaksi Korea Selatan namun berjanji akan menanggapinya dengan tenang.

“Dengan memasukkan sampah dan benda-benda lain ke dalam balon, mereka tampaknya ingin menguji bagaimana reaksi masyarakat kita dan apakah pemerintah kita benar-benar terganggu, dan terlepas dari provokasi langsung, bagaimana perang psikologis dan ancaman kompleks berskala kecil akan terjadi di negara kita," kata pejabat itu kepada wartawan.

Unit persenjataan bahan peledak militer Korea Selatan serta tim respons perang kimia dan biologi dikerahkan untuk memeriksa dan mengumpulkan benda-benda tersebut.

Selain itu, peringatan pun dikeluarkan untuk memperingatkan penduduk agar menjauh dan melaporkan setiap penampakan balon kepada pihak berwenang.

Pada hari Minggu, wakil menteri pertahanan Korea Utara mengecam balon-balon yang dikirim oleh para aktivis Korea Selatan, menyebutnya sebagai “barang kotor” dan “provokasi yang berbahaya”. Mereka  memperingatkan bahwa gundukan sampah bekas dan kotoran akan dikirim ke Korea Selatan sebagai tanggapannya.

Korea Utara juga berusaha mengganggu sinyal GPS di Korea Selatan pada Rabu pagi, meski tidak ada kerusakan yang dilaporkan, kata surat kabar Donga Ilbo, mengutip beberapa sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Korea Utara Pajang Potret Kim Jong Un di Samping Para Pendahulunya, Apa Artinya?

Kementerian Pertahanan Seoul mengatakan pihaknya belum dapat memberikan komentar mengenai laporan tersebut.

Pemerintahan Korea Selatan sebelumnya berupaya untuk memblokir kampanye semacam itu, terutama setelah insiden tahun 2014 ketika Korea Utara mencoba menembak jatuh balon, yang memicu keluhan dari penduduk di dekat perbatasan.

Larangan peluncuran balon yang diberlakukan pada tahun 2021 kemudian dinyatakan inkonstitusional oleh pengadilan tinggi, karena dianggap melanggar kebebasan berpendapat.

Peter Ward, peneliti di Sejong Institute, mengatakan pengiriman balon jauh lebih kecil risikonya dibandingkan mengambil tindakan militer secara terang-terangan.

“Taktik zona abu-abu semacam ini lebih sulit untuk dilawan dan memiliki risiko eskalasi militer yang tidak terkendali lebih kecil, bahkan jika taktik tersebut berdampak buruk bagi warga sipil yang pada akhirnya menjadi sasaran,” katanya.




TERBARU

[X]
×