kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Korut punya 45 senjata nuklir yang bisa jangkau Korsel dan Jepang, AS masih aman


Selasa, 15 Desember 2020 / 09:29 WIB
Korut punya 45 senjata nuklir yang bisa jangkau Korsel dan Jepang, AS masih aman
ILUSTRASI. Korea Utara disebut-sebut memiliki bahan yang cukup untuk menghasilkan sekitar 45 senjata nuklir. REUTERS/KCNA


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menurut seorang ilmuwan yang mengamati fasilitasnya, Korea Utara memiliki bahan yang cukup untuk menghasilkan sekitar 45 senjata nuklir. Hanya saja, senjata mematikan tersebut belum memiliki kemampuan untuk mencapai daratan AS.

Melansir Express.co.uk, Dr Siegfried Hecker telah mengunjungi Pusat Penelitian Ilmiah Nuklir Yongbyon, 90 km di utara Pyongyang, untuk menilai program plutoniumnya. Dia memperkirakan, Kim Jong-un memiliki 25 hingga 48 kg plutonium dan 650 hingga 900 kg uranium yang sangat diperkaya.

Ilmuwan, yang merupakan mantan direktur laboratorium senjata Los Alamos AS dan sekarang profesor emeritus di Universitas Stanford, meyakini Korea Utara dapat menjangkau seluruh Korea Selatan dan sebagian besar Jepang dengan rudal berhulu ledak nuklir.

Tapi Dr Hecker mengatakan roket kelas ICBM milik Kim membutuhkan lebih banyak pengujian untuk membuatnya "berguna secara militer".

Baca Juga: AS menilai ancaman keamanan siber dari Korea Utara lebih kuat dari Rusia

"Dengan kata lain, Korea Utara belum memiliki kemampuan untuk mencapai daratan AS dengan ICBM berhulu ledak nuklir - tetapi mereka terus bekerja ke arah itu," jelasnya.

Berbicara kepada Express.co.uk, Dr Hecker melukiskan gambaran program nuklir yang dihadapi Presiden terpilih Joe Biden.

Dia yakin, Donald Trump "menyia-nyiakan" kesempatan untuk mengakhiri program nuklir Korea Utara dengan meninggalkan KTT 2019 di Hanoi bersama Kim Jong-un.

Baca Juga: Jaga hubungan, Korea Selatan sahkan UU larang peluncuran selebaran anti-Korea Utara

“Perkiraan terbaik saya tentang program nuklir Korea Utara saat ini adalah bahwa ia memiliki bahan fisil yang cukup untuk menghasilkan sekitar 45 senjata nuklir (25 hingga 48 kg plutonium dan 650 hingga 900 kg uranium yang sangat diperkaya)," kata Dr Hecker.

Dia menambahkan, “Korea Utara telah melakukan enam uji coba nuklir, termasuk apa yang kemungkinan besar merupakan perangkat bom hidrogen pada September 2017. Korea Utara telah berhasil melakukan cukup banyak uji coba roket jarak pendek dan menengah, jika digabungkan dengan sejarah uji coba nuklir, memungkinkan untuk menjangkau seluruh Korea Selatan dan sebagian besar Jepang dengan rudal berhulu ledak  nuklir."

Namun, lanjutnya, Korea Utara belum memiliki kemampuan untuk mencapai daratan AS dengan ICBM berhulu ledak nuklir - tetapi mereka terus bekerja ke arah itu.

Baca Juga: Ini alasan AS memilih Korea Utara sebagai negara pelanggar kebebasan beragama

Pada bulan Oktober, Korea Utara meluncurkan apa yang tampaknya menjadi salah satu rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar di dunia.

Dr Hecker menjabat sebagai direktur Laboratorium Nasional Los Alamos, rumah dari fasilitas penelitian senjata nuklir utama di Amerika Serikat, dari 1986 hingga 1997. Ia juga mantan wakil direktur Pusat Keamanan dan Kerjasama Internasional Stanford.

Selanjutnya: WHO: Korea Utara laporkan nol kasus Covid-19 hingga awal Desember



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×